Global Supply Chain pada Perusahaan Swasta Rentan Unsur Perdagangan Orang

162
0

Jakarta (21/1) – Global Report on Trafficking in Person di Asia Pasifik yang dikeluarkan PBB tahun 2014 mencatat bahwa 36% korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) adalah anak-anak, dimana 64% sisanya adalah orang dewasa. Sedangkan jika dilihat dari jenis traffickingnya, 26% korbannya di eksploitasi secara seksual, 64% dipekerjakan secara paksa, dan 10% nya unsur lain-lain seperti penyewaan bayi dan anak-anak untuk mengemis, dan lain sebagainya. Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Sistim Informasi Manajemen Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP & PA) Sri Danti menjelaskan TPPO sendiri merupakan kejahatan yang bisa meraub laba paling besar setelah perdagangan narkoba dan perdagangan senjata. Oleh karena itu, kasus perbudakan modern terhadap anak dan perempuan ini masih terus saja terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

“Lantaran menguntungkan, kasus TPPO semakin berkembang dengan ragam modus. Mulai dari modus korban yang dipacari oleh pelaku, pengiriman tenaga kerja baik di dalam maupun luar negeri, adopsi illegal, penculikan bayi, pengiriman duta seni, beasiswa ke luar negeri, pernikahan pesanan dan lain sebagainya”, ungkap Sri Danti, di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Ia menambahkan bahwa masih ada satu modus baru yang kurang terekspos di Indonesia, meski sudah menjadi perbincangan hangat di dunia internasional. Menurutnya, modus ini datang dari sektor dunia usaha. Modus ini bersumber pada sistem Global Supply Chain yang sering diterapkan oleh perusahaan besar swasta yang memiliki banyak cabang di negara-negara lain.

“Sebagai contoh, kita harus kritisi apakah pakaian, sepatu, perhiasan yang selama ini kita pakai, dibalik proses pembuatannya rentan akan unsur perdagangan orang. Apakah di baliknya mempekerjakan anak-anak secara paksa, dan juga ada unsur iming-iming tertentu serta dengan situasi dan kondisi yang buruk, yang kemudian menyebabkan korbannya mengalami kekerasan”, tutur Sri Danti. [teks/foto : @MarbunSaortua/Tim Newsroom]

LEAVE A REPLY