“Yang merajai musik Indonesia saat ini kan dangdut, tapi kita harapkan musik jazz juga bisa menjadi trend buat semua orang,” kata Benny usai konferensi pers Jazz Goes to Campus di Kampus FE UI, Depok akhir pekan kemarin.
Menurut mantan punggawa band The Rollies ini perkembangan musik Jazz di Indonesia saat ini sangat pesat. Itu terbukti dengan banyaknya festival-festival yang digelar di Tanah Air.
“Sekarang banyak sekali festival-festival musik jazz, seperti JakJazz, Java Jazz, Sumatera Jazz, di mana-mana ada,” kata musisi berusia 68 tahun ini. “Ini menjadikan musik jazz berkembang, mulai dari segi pemusiknya hingga penonton,” tambah dia.
Benny mengisahkan musik jazz sebenarnya sempat merajai Indonesia sebelum tahun 1960. Namun memudar sejak munculnya The Beatles. Musik jazz baru bergeliat lagi di Indonesia pada tahun 1974 bersamaan dengan hidupnya kembali musik jazz di negara asalnya Amerika.
Ayah dari pemain bass terkenal Barry Likumahuwa ini mengakui, salah satu pemicu musik jazz dapat diterima kembali di Indonesia, justru ketika banyak kaset bajakan yang menuliskan lagu-lagu jazz sebagai sampul kaset dari lagu-lagu pop.
“Buat kita tidak jadi masalah walaupun isinya lagu pop, karena yang penting perkataan jazz itu menjadi populer kembali. Masuk ke pola pikir orang, sehingga orang mulai senang dengan musik jazz,” ungkap musisi kelahiran Kediri, Jawa Timur pada 18 Juni 1946 ini. ¬´ [teks @pria_nastar/Antara| foto Antara]