Dalam workshop membatik tersebut, pengunjung bisa melanjutkan proses lorot atau merebus kain untuk menghilangkan malam yang masih menempel pada kain di rumah masing-masing. Seorang pengunjung mahasiswa University of Auckland, Mark, menilai proses membatik sangat menyenangkan, meski sulit karena lilin pewarna cepat leleh ke mana-mana.
Dalam festival tersebut juga diselenggatakan pemutaran film Indonesia yang berjudul Pasukan Kapiten, Tanah Surga… Katanya, dan Lauran and Marsha. Rangkaian acara dilengkapi juga dengan festival kuliner Indonesia yang menyediakan makanan khas nusantara seperti bakso kuah, siomay bandung, batagor, dan gudeg.
Tak ketinggalan, terdapat pertunjukkan tari tradisional yang menampilkan tari Kebyar asal Bali dan tari Merak asal Jawa Barat. Untuk workshop, selain workshop batik, terdapat juga workshop angklung dan workshop wayang kulit.
Sumber foto: Kompas.com
Sumber: Kompas.com