“Ya, tadi juga ada peluncuran SII atau sistem informasi intelijen. Dengan demikian sekarang intelijen Jabar dengan intelijen kabupaten/kota sudah connect secara online,” kata Ahmad Heryawan usai Pegarahan Rakor Kominda Kabupaten/Kota se-Jabar di Hotel Gumilang Bandung, Rabu.
Ia menuturkan, device dari sistem informasi intelejen ini akan diberikan ke Kominda tingkat kabupaten/kota.
“Jadi baik device yang diam di kantor, maupun device yang dipegang yakni smartphone yang pakai sistem android, langsung terkoneksi ke masing-masing kantor kominda,” katanya.
Sehingga, kata Heryawan, dengan adanya sistem informasi intelegen ini semua informasi yang terkait ganguan keamanan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jabar bisa langsung diketahui.
“Targetnya begini, ketika ada potensi gangguan keamanan, deteksi secara dini untuk diantisipasi sehingga tidak terjadi. Dan kalaupun ternyata antisipasinya agak sedikit lambat atau sulit diantisipasi, lalu terjadi, tapi masih bisa dicegah. itu target kita,” katanya.
Menurut dia, Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,3 miliar untuk sistem informasi intelejen ini.
“Tadi yang koneksi SII itu semuanya dari Pemprov Jabar, totalnya untuk beli alat saja Rp1,3 miliar,” katanya.
Dalam Pegarahan Rakor Kominda Kabupaten/Kota se-Jabar tersebut, menurut Heryawan, banyak hal terkini yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Secara khusus kita mempersiapkan menghadapi Pemilu 2014 yakni Pileg dan Pilpres, itu hal yang pokok. Tentu ada tema unjuk rasa, teroris, gangguan keamanan secara umum,” kata dia.
Dikatakan Heryawan, saat ini Kominda Provinsi Jabar langsung diketuanya oleh Gubernur Jabar dan Zulfardi Zunin sebagai Ketua Harian Kominda Jabar.
Sumber: Kantor Berita ANTARA