LRT Bali Akan Dibangun di Bawah Tanah, Ini Penjelasannya!

35
0
LRT Bali Akan Dibangun di Bawah Tanah, Ini Penjelasannya!

Belum lama ini Badan Perencanaan Nasional alias Bappenas menerangkan jika moda lintas raya terpadu (LRT) di Bali akan dibangun di bawah tanah, I-Listeners.

Ervan Maksum selaku Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas mengatakan ada banyak aturan pembangunan di Pulau Dewata. Oleh karena itu, alternatif pembangunan LRT adalah underground.

LRT Bali Akan Dibangun di Bawah Tanah, Ini Penjelasannya!

Seperti halnya Bali punya aturan untuk tidak mendirikan bangunan lebih tinggi dari pohon kelapa.

“Tidak boleh ke atas. Dan kalau mau pelebaran jalan, di sana banyak Pura. Bagaimana? Harus ke bawah (underground) satu-satunya cara,” kata Ervan dalam Seminar Nasional Strategi Green Financing Sektor Transportasi untuk Daya Saing Perkeretaapian Berkeadilan yang disiarkan secara daring, Rabu (20/9).

Ervan juga mengungkapkan untuk tahap awal proyek ini akan dibangun sepanjang 5,3 kilometer (km). Lintasan sepanjang itu akan menghubungkan Beranda I Gusti Ngurah Rai dengan Extended Terminal dan area parkir di Kuta Central Park.

Ervan menyebut biaya pembangunan LRT di bawah tanah tiga kali lipat dari pembangunan normal dengan prediksi mencapai US$596,28 juta atau setara Rp9,17 triliun (asumsi kurs Rp15.388 per dolar AS).

LRT Bali Akan Dibangun di Bawah Tanah, Ini Penjelasannya!

“Bagaimana cara pembiayaanya? Ini tak bisa hanya stand alone dari Dirjen Kereta Api, tapi dari semuanya, dari BUMN,” imbuh Ervan.

Lebih lanjut Ervan mengatakan pemerintah daerah harus membuat Special Purpose Vehicle (SPV) antara PT Angkasa Pura I dan BUMD sebagai implementing agency.

Pembangunan LRT juga bisa memanfaatkan pinjaman lunak kepada pemerintah daerah. Selain itu, ia juga mengatakan rencana pemerintah untuk membuat regulasi passanger service charge (PSC) penumpang pesawat untuk pembiayaan LRT.

“Kita punya potensi besar namanya tourism, sehari datangnya 58 ribu orang, saya diskusi dengan Menhub bagaimana kalau kita aplikasikan PSC pak?” kata Ervan.

Baca Juga: Potret Pasar Tanah Abang, Dari Ramai Hingga Sepi Pengunjung

Bukan hanya itu, pemerintah juga bakal menerapkan Transit Oriented Development (TOD) (sewa, parkir, dan iklan) dari bandara. Menurutnya, pendapatan dari PSC dan TOD itu bisa untuk pengembalian pinjaman.

Bagaimana tanggapan Anda terkait rencana pembangunan LRT bawah tanah di Bali, I-Listeners?