Wagub DKI: Tidak Ada Zona Hitam Covid-19 di Jakarta

44
0

Jakarta (12/08) Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah bahwa seluruh di DKI Jakarta masuk zona hitam Covid-19.

Ini untuk menanggapi beredarnya sebuah foto yang menampilkan lima wilayah Jakarta, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan, sebagai zona hitam Covid-19.

“Tidak ada zona hitam,” ucap Rriza saat dihubungi, Rabu (12/8). Riza mengakui penyebaran Covid-19 di Ibu Kota memang tinggi. Apalagi jumlah kasus yang terus melonjak beberapa waktu terakhir.

Namun, Riza berujar bahwa tingginya jumlah kasus itu karena tak lepas dari tes swab massal yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Di Jakarta memang penyebarannya tinggi karena disebabkan, testing banyak. Luar biasa testing kita. Jumlahnya bisa 5.000 hingga 10.000 per harinya. Sudah jauh di atas 55.000 lebih (per pekan),” kata dia.

Menurut dia, dengan melakukan banyak tes swab maka bisa menyelesaikan masalah.

“Menyelesaikan masalah kan harus mengidentifikasi masalah. Itu solusi dengan testing. Kalau testing diperbanyak memang angka penyebarannya kelihatan,” tuturnya.

Sebelumnya, sebuah foto viral di media sosial yang menampilkan Provinsi DKI Jakarta sebagai zona hitam Covid-19. Foto yang beredar itu menampilkan lima wilayah Jakarta itu bahkan mencantumkan logo milik Badan Intelijen Negara (BIN) di pojok kanan atas foto.

Lalu, terdapat penjelasan indikator sebuah wilayah dikategorikan sebagai zona hitam apabila jumlah kasus positif Covid-19 melebihi 1.000 orang.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 hanya memetakan empat kategori zona wilayah terkait penyebaran Covid-19, yakni zona hijau, zona oranye, zona kuning, dan zona merah.

Zona merah artinya kabupaten/kota dengan tingkat risiko penyebaran Covid-19 yang tinggi, sedangkan zona oranye berarti kabupaten/kota dengan tingkat risiko penyebaran sedang.

Lalu, zona kuning berarti kabupaten/kota dengan tingkat risiko rendah dan zona hijau berarti kabupaten/kota yang belum terdampak Covid-19.

Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto menegaskan, foto itu adalah hoaks. “(Foto itu) bukan dari BIN, itu hoaks,” kata Wawan melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (12/08).

[teks kompas.com | foto mediaindonesia]