Ustad Khalid Basalamah Beri Klarifikasi Mengenai Isu Soal Wayang Haram

191
0
Ustad Khalid Basalamah Beri Klarifikasi Mengenai Isu Soal Wayang Haram

Nama Ustad Khalid Basalamah kembali mencuat setelah beredarnya potongan video dari ceramahnya mengenai wayang yang menuai pro dan kontra dalam pandangan netizen Indonesia di sosial media. Hal ini membuat Ustad Khalid Basalamah mengklarifikasi serta menyampaikan permohonan maaf.

Ceramah dari Ustad Khalid Basalamah menuai sorotan baru-baru ini, dimana video lamanya berisi tanya jawab dengan jamaah soal wayang. Dalam video yang beredar Ustad Khalid mengungkapkan bahwa hendaknya sebagai muslim semangatnya adalah mengislamkan tradisi bukan mentradisikan Islam.

Meski begitu, banyak dari netizen di media sosial yang tidak terima dengan pernyataan dari Ustad Khalid tersebut. Para warganet menganggap bahwa Ustad Khalid telah mengharamkan sejarah nenek moyang Indonesia yakni wayang.

Namun, hal ini dibantah oleh Ustad Khalid Basalamah dalam video klarifikasinya di Instagram. Ustad Khalid menegaskan bahwa ia tak pernah mengucapkan bahwa wayang haram.

Untuk itu, Ustad Khalid pun menyampaikan maaf kepada khalayak yang terganggu dengan penjelasannya soal wayang. Ia juga mengeluhkan kepada video lama yang beredar mengenal isu wayang yang dipotong-potong.

Berikut ini klarifikasi lengkap Ustaz Khalid Basalamah:

“Video ini teman-teman untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyan salah satu jemaah beberapa tahun lalu di mesjid Blok M di Jakarta, sekaligus jawaban kami soal wayang.

Pertama, lingkupnya pengajian kami dan jawaban seorang dai muslim ke penanya muslim. Itu dulu batasannya.

Saat ditanyakan soal wayang, kami jawab dan kami sarankan alangkah baiknya dan kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai islam. tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan, saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi.

Makna kata-kata ini juga, kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam nggak ada masalah, tapi kalau ada yan bentrok ada baiknya ini tinggalkan dan ini hanya sebuah saran.

Potongan kedua, saat penanya mengatakan bagaimana taubatnya dalang.

Jadi kami jawab ini mirip dengan sebenarnya lingkupnya kalau ada yang tanyakan bagaimana taubatnya pedagang, disebutkan profesi.

Maka saya sebagai dai muslim menjawab umumnya kaum muslimin kalau bertaubat dan setiap muslim akan merasa bahagia, senang kalau diajak bertaubat dan memang jawabnnya taubat nasuha, taubat yang benar kembali kepada Allah dengan benar

Potongan ketiga, sangat berkaitan berhubungan dengan jawaban saya atas potongan kedua tadi yaitu dimusnahkan.

Jadi kalau memang ada yang taubat, misalkan di sini seorang dalang, kemudian dia tidak lagi mau melakukan itu, maka mau diapakan wayang-wayang ini, saya katakan untuk dia secara individu untuk dimusnahkan. Sebatas itu.

Saya sama sekali tidak berpikir atau punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau seluruh dalang bertobatlah kepada Allah, atau misalnya semua wayang harus dimusnahkan.

Anda mau melakukannya itu hak Anda, mohon maaf kami sedang ditanya di lingkup kami dalam sebuah taklim.

Klarifikasi ini bukan untuk membenarkan sikap, tapi hanya untuk menjelaskan saja

Sebagai muslim yang baik, saya berharap saya termasuk itu, kalau ada sesuatu yang kita dilakukan ternyata menyinggung orang lain baiknya minta maaf.

Saya Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tanpa terkecuali kepada pihak yang merasa tersinggung terganggu dengan jawaban kami tersebut.

Semoga klarifikasi dan permohonan maaf kami bisa dimaklumi. Semoaga Allah menyatukan kita di atas persatuan kesatuan di negara Repubik Indonesia.

Dan saya yakin kita semua sangat mencintai negara kita, apalagi kita sebagai muslim diminta mencintai negara kita, negara Indonesia, mencintai persatuan dan kesatuan dan itu yang menyebabkan pejuang-pejuang kita yang mayoritas memerdekakan Indonesia adalah kaum muslim. wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.kata Ustadz Khalid dalam video klarifikasinya mengenai wayang.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah