Terkesan, Jokowi Minta Kertas Catatan Khotbah Jumat Seorang Khatib di Palu

160
0
Terkesan, Jokowi Minta Kertas Catatan Khotbah Jumat Seorang Khatib di Palu

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo terkesan saat mendengarkan khotbah dari khatib Salat Jumat di Masjid Al Muqarrabin, Palu, Jumat (25/2/2022). Jokowi pun lantas menghampiri sang khatib kemudia meminta kertas catatan khotbah tersebut.

Dilansir dari Liputan6.com, Jokowi melaksanakan salat Jumat di masjid area Bandara Sis Aljufri Palu bernama Masjid Al Muqarrabin setelah kembali dari kunjungan kerjanya di Poso. Ia ditemani dengan sejumlah menteri dan pejabat daerah Sulawesi Tengah dalam melaksanakan salat jumat.

Ketika itu yang bertindak sebagai khatib salat jumat ialah Ketua MUI Kota Palu, Profesor Zainal Abidin. Namun, pemandangan menarik terjadi setelah salat jumat selesai dilakukan, dimana ketika itu Jokowi langsung menghampiri sang khatib.

Diungkap oleh Prof Zainal Abidin bahwa Jokowi terkesan dengan khotbah jumat yang dibacakan olehnya. Oleh karena itu, sang Presiden pun meminta kertas catatan khotbah yang bermaterikan dua lembar itu.

“Di samping saya ada gubernur, wali kota, menteri, dan pejabat lainnya, lalu tiba-tiba beliau bilang bagus khotbahnya, mana konsepnya (catatan khotbah),” Prof Zainal Abidin mengatakan, Minggu (27/2/2022).

Terkesan, Jokowi Minta Kertas Catatan Khotbah Jumat Seorang Khatib di Palu

Prof Zainal Abidin mengungkapkan bahwa materi yang disampaikannya saat khotbah jumat bertemakan tentang keberagaman. Ketua MUI Kota Palu tersebut menyampaikan bahwa Nabi Muhammad dan ajarannya tentang Islam yang damai dapat diterapkan dalam kehidupan berbangsa di Indonesia yang beraneka ragam.

“Dalam satu pemahaman kita berbeda pengalaman, dalam satu pengalaman kita berbeda penghayatan, dalan satu penghayatan kita berbeda keikhlasan, dan dalam satu keikhlasan kita rawat kebinekaan untuk memantapkan kebersamaan,” Prof Zainal menyebut sebagian dari materi khotbahnya.

Di akhir khotbahnya, Zainal mengingatkan para jemaah untuk menghormati segala perbedaan serta keyakinan dari masing-masing manusia. Sebagaimana semua makhluk yang ada di muka bumi ini merupkan ciptaan Yang Maha Kuasa.

“Biarlah ada perbedaan keyakinan, semua tumbuh subur. Sebab yang kita cari adalah rahmat dan kasih tuhan. Jika sulit menghormati agama orang lain, maka alasan yang tepat adalah bahwa dia adalah ciptaan tuhan,” cerita Prof Zainal mengakhiri khotbahnya Jumat itu.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah