Tahun 2063 Warga Indonesia Diprediksi Kehilangan Profesi Petani

109
0
Tahun 2063 Indonesia Diprediksi Kehilangan Profesi Petani

Profesi sebagai petani sangat dibutuhkan oleh negara Indonesia, mengingat kekayaan dan kesuburan yang dimiliki Bumi Pertiwi. Namun, apa jadinya jika pada tahun 2063 sudah tidak ada lagi yang berprofesi sebagai petani?

Tahun 2063 Indonesia Diprediksi Kehilangan Profesi Petani

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan bahwa Indonesia dikhawatirkan pada 40 tahun mendatang akan kehilangan sepenuhnya warga yang menjalankan profesi sebagai petani. Hal ini merujuk kepada data yang menunjukkan penurunan drastis masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor pertanian.

Data diambil pada tahun 1976, dimana ketika itu masyarakat Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai 65,8 persen. Namun, pada tahun 2019 dari Badan Pusat Statistik mencatat bahwa jumlah tersebut kini hanya menyisahkan 28 persen.

“Apabila kita menggunakan tren ini dalam perhitungan linear, tentu saja hasilnya cukup mencengangkan, mungkin di 2063 tidak ada lagi yang berprofesi sebagai petani seperti yang kita kenal. Mudah-mudahan hal ini bisa kita lawan,” ujar Plt Direktur Pembangunan Daerah Kementerian PPN/Bappenas, Mia Amalia dalam webinar, seperti dikutip Kompas.com.

Tahun 2063 Indonesia Diprediksi Kehilangan Profesi Petani

Semakin menurunnya masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai petani dipengaruhi dengan ketidakberimbangan fungsi lahan yang dimanfaatkan untuk sektor lain. Banyak yang memanfaatkan lahan pertanian untuk membangun pabrik atau pun perumahan.

Baca Juga : Begini Desain Istana Presiden Di Ibu Kota Baru

Tahun 2063 Indonesia Diprediksi Kehilangan Profesi Petani

Selain itu, banyak juga keluarga yang tadinya berprofesi sebagai keluarga petani beralih secara masif ke sektor lain, seperti di bidang jasa atau pun industri. Mengacu kepada pernyataan Presiden Indonesia, Joko Widodo pada 20 Oktober tahun 2020 lalu, bahwa saat ini anak muda banyak yang gensi untuk menjadi petani.

“Kebutuhan akan pangan yang berkualitas perlu diimbangi dengan ketersediaan pangan yang memadai. Namun kenyataan yang terjadi, tren penggunaan lahan untuk pertanian semakin menurun, apabila dilihat dari alih fungsi lahan yang semakin meningkat,” ucap Mia Amalia.