Jakarta (4/8) Presiden Joo Widodo meminta pelaku industri kreatif membuat rencana jangka panjang industri kreatif  yang bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Hal ini disampaikan Presiden dalam acara dialog bersama pelaku industri kreatif di acara Temu Kreatif Nasional 2015.
“Penting untuk membuat roadmap yang jelas 10, 20 tahun yang akan datang sehingga tahapan itu yang tahu saudara semua. Jangan menganggap pemerintah itu tahu semuanya. Berikan ke kami ke Badan Ekonomi Kreatif agar menjadi roadmap bersama,” kata Presiden di International Convention Exibition, Tangerang, Banten, Selasa (04/08/2015).
Presiden mencontohkan demam K-Pop yang melanda dunia saat ini, dibangun oleh Pemerintah Korea Selatan dalam waktu 15 tahun. Mereka mengajak ribuan pemuda untuk dilatih setiap harinya demi kesuksesan membawa budaya K-Pop menjadi tren dunia.
“Saya pernah bicara masalah musik dengan Korea, dengan dubesnya, dengan presiden Park (Park Gyun He), waktu mereka siapkan K-Pop itu butuh berapa tahun? Mereka bilang 15 tahun. Tanpa kedisiplinan itu tanpa strategi perencanaan tidak bisa kita masuk ke panggung dunia,” ucap Presiden.
Tak hanya disiplin dan komitmen. Presiden juga mengkritik rating di media yang ikut mempengaruhi selera hiburan masyarakat. Menurut Presiden, media juga mesti membenahi programnya dan memasukan acara berkualitas pada jam rating tertinggi.
“Kita masih banyak sekali selera yang ada, itu dipengaruhi rating. Itu banyak menganggunya. Industri ini juga harus dibenahi, yang dipush yang kualitasnya baik, yang ratingnya nomor 1 sehingga rakyat dididik untuk yang punya kualitas. Jangan kita terjerat pada sisi rating,” kata Presiden. (Tim Newsroom)