Presiden Jokowi Buka KTT G20, Minta Perang Rusia-Ukraina Diakhiri

10
0

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) membuka KTT G20 di Bali , Selasa (15/11). Di hadapan para pemimpin dunia, Jokowi menyerukan perang Rusia-Ukraina diakhiri.

“Yang Mulia, para pemimpin, dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka. Selamat datang di Bali, selamat datang di Indonesia,” kata Presiden Jokowi.

Dalam pidato pembukaan, pemimpin Indonesia ini mengatakan dunia sedang mengalami tantangan yang luar biasa.

“Krisis demi krisis terjadi. Pandemi Covid-19 belum usai, rivalitas terus menajam, perang terjadi,” katanya. “Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang,” katanya lagi.

Jokowi juga mengingatkan para pemimpin dunia untuk tidak menyepelekan masalah pupuk.

“Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan tahun yang lebih suram,” paparnya.

Tingginya harga pangan saat ini, kata Jokowi, dapat semakin buruk menjadi krisis tidak adanya pasokan. Kelangkaan pupuk dapat mengakibatkan gagalnya panen di berbagai belahan dunia. Sebanyak 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan menghadapi kondisi yang sangat serius.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia.

“Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk orang-orang kita, tetapi juga untuk orang-orang di dunia,” katanya.

“Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam Perang Dingin lagi.”

Sebagai tuan rumah sekaligus Presiden G20 tahun ini, Jokowi akan memimpin KTT selama dua hari ke depan.

Sebanyak 17 pemimpin negara termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, hingga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri rapat hari pertama ini.

Sementara itu, tiga negara tidak hadir yakni Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.

 

Penulis: Eko Susanto