Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, Pemerintah Lakukan Pendekatan Persuasif

12
0

Nasib dari pilot pesawat Susi Air PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens, hingga kini masih menjadi misteri setelag disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, saat ini masih melakukan upaya untuk membebaskan pilot dari Susi Air itu.

Diketahui, pesawat Susi Air PK-BVY dibakar KKB di Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2). Pesawat tersebut membawa lima penumpang, yang berhasil dievakuasi.

Sementara itu pilot pesawat Susi Air, Philips Marthens telah disandera oleh KKB. Keberadaan dan nasib dari pilot  berkewarganegaraan Selandia Baru itu masih belum diketahui hingga kini.

“Sampai hari ini masih terjadi penyanderaan oleh sekelompok orang KKB di Papua, yang masih menyandera Kapten Pilot Philips Mehrtens yang belum dilepas,” kata Mahfud dalam keterangan pers, Selasa (14/2).

Pemerintah pun sedang berupaya untuk menyelamatkan sandera. Upaya yang dilakukan akan mengedepankan pendekatan persuasif.

“Upaya persuasif menjadi pedoman utama demi keselamatan sandera, tetapi pemerintah tidak menutup upaya lain,” ucapnya.

KKB sendiri telah membagikan video Kapten Philips yang telah mereka sandera. Philips menggunakan topi, jaket jeans, dan celana pendek dikelilingi sejumlah pasukan KKB bersenjata api dan panah

“Kelompok Papua menangkap saya untuk Papua Merdeka. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak, mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” kata Philips dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

Salah satu anggota KKB pun membeberkan alasan menyandera pilot Susi Air itu karena Indonesia tidak mengakui kemerdekaan Papua Merdeka.

“Kami tangkap pilot dari Paro dan kami bawa pilot ini karena Indonesia tidak pernah mengaku kemerdekaan Papua Merdeka. Jadi kami tangkap karena semua negara harus buka negara untuk Papua Merdeka,” kata anggota KKB yang ada di sebelah Kapten Philips.