Jakarta (16/06) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membangun sistem otomatisasi Pengolahan Data Penginderaan Jauh. Sistem ini untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, dan mitigasi bencana.
Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Pusfatja) Lapan, M. Rokhis Khomarudin bilang meskipun memiliki kekayaan melimpah, Indonesia juga menghadapi banyak permasalahan lingkungan. Beberapa contoh permasalahannya yaitu perubahan lahan hutan, degradasi lahan, pencemaran lingkungan, dan bencana.
“Permasalahan itu dapat dipantau untuk dicarikan jalan keluar dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh” ujar M. Rokhis Khomarudin dalam siaran pers Lapan yang diterima Iradio, Selasa (16/06/2015).
Khomarudi juga menjelaskan dengan adanya otomatisasi ini, informasi dari satelit penginderaan jauh dapat tersaji dengan lebih cepat dan akurat. Sistem ini akan terus di bangun sehingga Indonesia dapat mencapai kemandirian dalam bidang pengolahan data penginderaan jauh dan memaksimalkan pemanfaatan data penginderaan jauh untuk masyarakat.
“Bahkan, penginderaan jauh juga sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan pertahanan dan keamanan, pemantauan wilayah strategis, serta kelautan”, ungkapnya.
Salah satu data penginderaan jauh yang telah dimanfaatkan secara luas yaitu Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI), pemantauan fase pertumbuhan padi, dan tanggap darurat bencana. Bukan hanya itu, teknologi penginderaan jauh juga mampu meningkatkan pendapatan negara melalui pajak, dengan efisiensi penangkapan ikan dan efisiensi peningkatan produktivitas tanaman padi. (tim newsroom)