MUI: Kabah Virtual Sebagai Persiapan untuk Haji dan Umrah

44
0
MUI: Kabah Virtual Sebagai Persiapan untuk Haji dan Umrah

Keberadaan Kabah di dunia virtual atau metaverse banyak menuai kontroversi bagi sejumlah pihak. Mejelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri menganggap adanya Kabah di metaverse dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan ibadah haji dan umrah.

Arab Saudi telah membangun Kabah di Metaverse yang memungkinkan umat Islam di seluruh dunia melakukan ziarah ke tempat suci Kabah secara virtual. Proyek teknologi ini resmi diumumkan pada bulan lalu oleh Imam Besar Masjidil Haram, Syeikh Abdurrahman Sudais.

Mejelis Ulama Indonesia (MUI) menanggapi secara positif keberadaan Kabah di metaverse. Menurut Ketua MUI bidang Fatwa Asrorum Niam Sholeh Kabah di Metaverse bisa digunakan untuk masyarakat sebagai persiapan haji dan umrah.

“Kunjungan virtual bisa dilakukan untuk mengenalkan sekaligus juga untuk persiapan pelaksanaan ibadah, atau biasa disebut sebagai latihan manasik haji dan umrah, sebagaimana latihan manasik di asrama haji Pondok Gede atau tempat lainnya,” jelas Ketua MUI bidang Fatwa Asrorum Niam Sholeh kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

MUI: Kabah Virtual Sebagai Persiapan untuk Haji dan Umrah

Diungkap oleh Niam bahwa manfaat yang didapat dengan mengunjungi Kabah di metaverse adalah dapat mengenalkan lebih dekat serta memiliki pengetahuan sebagai persiapan ke rumah ibadah umat muslim tersebut.

“Kunjungan ke Kabah secara virtual bisa dioptimalkan untuk explore dan mengenali lebih dekat, dengan 5 dimensi, agar ada pengetahuan yang utuh dan memadai sebelum pelaksanaan ibadah,” jelas Niam.

Namun begitu, Niam menjelaskan bahwa mengunjungi Kabah secara virtual dengan mengelilinginya ini tidak bisa digantikan dengan syarat ibadah haji. Hal ini dikarenakan syarat ibadah haji membutuhkan kehadiran fisik dari seseorang.

“Pelaksaan ibadah haji dengan mengunjungi Kabah secara virtual tidaklah cukup, dan tidak memenuhi syarat karena aktifitas ibadah haji. Tata caranya pelaksanaannya sudah ditentukan. Ada beberapa ritual yang membutuhkan kehadiran fisik,” jelas Niam.

Kabah di metaverse ini membuat umat Islam dapat mengunjungi batu Hajar Aswad di Kabah secara virtual melalui dunia maya. Proyek teknologi canggih ini merupakan upaya kolaborasi antara Universitas Umm al-Qura bersama Administrasi Urusan Pameran dan Museum Kerajaan Arab Saudi.

Syeikh Abdurrahman Sudais mengatakan ada banyak peninggalan sejarah dan Islam di masjid-masjid Makkah yang harus didigitalkan. Upaya ini dilakukan untuk kepentingan semua orang, agar siapa saja bisa melihat berbagai peninggalan tersebut meski tidak datang secara langsung.

 

Penulis: Rifqi Fadhillah