Menkes umumkan 14 Rumah Sakit penerima vaksin palsu

162
0

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek akhirnya membuka daftar rumah sakit yang menerima vaksin palsu. Ada 14 rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang disebut menerima vaksin palsu.

Data itu disampaikan Menkes Nila melalui slide presentasi dalam rapat dengan komisi IX di gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/6) yang dihadiri BPOM, Biofarma, Bareskrim termasuk IDAI. Data bersumber dari temuan Satgas yang sudah bertugas sebulan ini.

“Pengungkapan 14 fasyankes sudah disepakati dengan Bareskrim Mabes Polri,” kata Nila.

Ke-14 rumah sakit itu secara berurut sesuai daftar Menkes adalah RS DR Sander (Bekasi), RS Bhakti Husada (Bekasi), RS Sentra Medika (Gombong), RSIA Puspa Husada, RS Karya Medika (Bekasi), RS Kartika Husada (Bekasi), RS Sayang Bunda (Bekasi), RS Multazam (Bekasi), RS Permata (Bekasi), RSIA Gizar (Bekasi), RS Hosana, RS Elizabeth (Bekasi), RS Harapan Bunda (Jakarta Timur), dan RS Hosana (Bekasi).

Sementara itu, delapan bidan yang terindikasi menggunakan vaksin palsu antara lain Bidan Lia (Cikarang), Bidan Lilik (Perum Graha Melati Tambun), Bidan Klinik Tabina (Perum Sukaraya, Sukatani, Cikarang), Bidan Iis (Perum Serojam Bekasi), Bidan Klinik Dafa DR (Baginda Cikarang), Bidan Mega (Puri Cikarang Makmur, Sukaresmi), Bidan M. Elly Novita (Ciracas, Jakarta Timur), dan Klinik dr Ade Kurniawan (Rawa Belong, Slipi Jakarta Barat).

Dalam daftar itu diketahui mayoritas vaksin palsu tersebar mayoritas di Jabodetabek, khususnya Bekasi.

Sebelumnya, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta pemerintah agar bersikap tegas dan memberikan sanksi terberat bagi para pihak yang terlibat menyebarkan vaksin palsu.

“Semua yang terlibat harus diberikan hukuman berat, baik itu pegawai negeri, honorer, atau dari pihak rumah sakit swasta sekali pun,” ujar Tulus. [teks eko/berbagai sumber | foto solopos]

LEAVE A REPLY