Menaker Hanif: K3 Jangan di Sepelekan!

200
0

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri bilang banyak kasus muncul dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3) jangan dianggap sepele. Artinya, K3 bukan hanya sebatas komitmen tapi memerlukan respon proaktif semua pihak termasuk pengawas ketenagakerjaan.

“Banyak kasus kecelakaan eskalator dan lift muncul. Dengan kasus ini, bukan hanya  kesadaran atau komitmen tapi juga pengawasan.  Saya minta pengawas ketenagakerjaan untuk pro aktif merespon dengan memeriksa kasus yang muncul”, ujar Menaker Hanif Dhakiri saat membuka Seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Gedung Kemenaker, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Hanif menjelaskan keselamatan dan kesehatan kerja harus juga dipandang sebagai hal penting untuk peningkatan daya saing industri. Alasannya, K3 merupakan investasi dari pelaku usaha khususnya dalam menghadapi persaingan.

“Bicara K3 adalah investasi bagi pelaku usaha. Jika K3 dinilai menjadi budaya maka semua pihak perlu mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja” ungkap Hanif.

Mengenai dunia usaha dan tenaga kerja , Hanif menyebut ada sebanyak 122 juta angkatan kerja di Indonesia. Sementara itu, 7 juta orang diantaranya masih pengangguran. Para pengangguran ini didominasi pendidikan rendah yakni dibawah SMA. Dengan kondisi ini, Hanif menyakini peningkatan keahlian lewat Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi solusi. Apalagi dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang sudah dimulai pada 2016 l.

LEAVE A REPLY