Meskipun terdapat 542 ekor orang utan di wilayah Ibu Kota Negara alias IKN Nusantara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK memastikan bahwa pusat wilayah IKN Nusantara bukan merupakan daerah sebaran alami orang utan.
Wiratno selaku Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem atau KSDAE KLHK mengatakan bahwa sebaran orang utan yang dekat dengan IKN hanya di lanskap Sungai Wain, orang utan itu pun merupakan hasil rehabilitasi.
“Orang Utan terdekat dengan IKN hanya di lanskap Sungai Wain. Orang Utan yang terdapat di areal Sungai Wain adalah Orang Utan hasil rehabilitasi,” kata Wiratno dalam keterangan tertulisnya mengutip dari CNN Jumat, 25 Februari 2022.
Wiratno juga menjelaskan peta sebaran Orang Utan Kalimantan di wilayah IKN terbagi ke dalam 17 lanskap atau bentang alam. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis kelangsungan hidup populasi dan habitat atau Population and Habitat Viability Analysis/PHVA tahun 2006.
Sementara itu, Orang Utan yang sudah dirilis berasal dari tiga Pusat Rehabilitasi yaitu Samboja atau BOSF, Jejak Pulang, dan Pusat Suaka Orang Utan Arsari Itciku. Dengan rincian Sungai Wain (tahun 1992-1997) mencapai 78 Orang Utan, Meratus (tahun 1997-2002) 338 Orang Utan, dan KJ7 (tahun 2012-2021) 126 Orang Utan. Tempat pelepasan orang utan tersebut berada di luar IKN Nusantara.
Baca Juga: Setrika Anda Lengket? Berikut Tips Mengatasinya
Wiratno menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi agar Orang Utan tidak masuk ke zona IKN. Pembangunan koridor satwa liar; pemulihan ekosistem untuk memperbanyak klaster habitat satwa, terutama di bekas tambang dan mobilisasi Wildlife Respon Unit atau WRU menjadi kiat-kiat yang dilakukan dalam upaya tersebut.
Penulis: Fadia Syah Putranto