Jakarta (21/05) Kementerian Agama (Kemenag) mengklarifikasi terkait nama ulama kondang asal Riau Abdul Somad yang tidak dimasukkan ke dalam daftar 200 mubalig rujukan kemenag. Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kemenag Mastuki menyebut Ustaz Abdul Somad sempat menolak tawaran tersebut.
“Sebelum ada pendaftaran UAS (Ustaz Abdul Somad) sudah dihubungin (Kemenag) langsung, sudah kemauan sendiri (tidak dimasukkan),” kata Mastuki di Gedung Kementerian Agama Jakarta, Senin (21/5), seperti dikutip CNNIndonesia.com.
Mastuki mengatakan saat itu Ustaz Abdul Somad menolak lantaran batasan waktu. Ustaz Abdul Somad tak ingin mengecewakan masyarakat yang ingin menggunakannya sebagai penceramah.
“Jangan masuk (daftar Mubalig). Waktu saya sudah habis 2020 kalau ada orang yang menginginkan ceramah dia enggak bisa. Saya enggak enak (katanya),” ujar Mastuki.
Menurut Mastuki, daftar yang berisi 200 nama ulama atau mubalig yang dikeluarkan pihaknya merupakan usulan banyak pihak.
“200 nama itu asal usulan ormas, masyarakat, dan masjid jadi bukan dari kami. Kami hanya fasilitator,” kata Mastuki.
Selain itu, Mastuki mengatakan 200 nama mubalig itu lantaran banyaknya permintaan dari masyarakat dan media terkait rekomendasi penceramah. Kemenag merasa perlu menjawab kebutuhan masyarakat tersebut karena momentum bulan Ramadan.
[teks timnewsroom/cnnindonesia | foto wikipedia]