Kekuatan Militer Indonesia Duduki Peringkat Ke-13 Dunia, Kalahkan Israel

74
0
Kekuatan Militer Indonesia Duduki Peringkat Ke-13 Dunia, Kalahkan Israel

Peringatan HUT TNI ke-78 diwarnai dengan kabar baik dari kedudukan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia. Kekuatan militer Indonesia pun telah melampaui militer Israel.

Tidak diragukan lagi kekuatan TNI saat ini masih menjadi yang pertama di Asia Tenggara. Berdasarkan Global Fire Power, Kamis (5/10/2023), kekuatan militer Indonesia menempati peringkat ke-13 dunia.

Posisi tersebut naik peringkat dari sebelumnya di posisi ke-16. Kekuatan TNI memiliki Power Indeks mencapai 0,2221, melewati kekuatan militer Israel di peringkat ke-18 hingga Iran di peringkat ke-17.

Kekuatan Militer Indonesia Duduki Peringkat Ke-13 Dunia, Kalahkan Israel

Saat ini tercatat jumlah personil TNI mencapai lebih dari 1 juta prajurit. Kekuatan militer tersebut terbagi dari berbagai sektor, seperti kekuatan udara, laut dan darat.

Indonesia memiliki kekuatan Udara yang mumpuni dengan mempunyai 466 pesawat tempur dan pendukungnya. Sementara untuk kekuatan laut, terdapat 324 aset pertahanan laut, termasuk 10 kapal perang Frigates, 21 kapal perang Corvettes, dan 4 kapal selam.

Untuk kekuatan darat, Indonesia memiliki 314 tank, 12.000 kendaraan, dan 63 MLRS.

Kekuatan militer Indonesia didukung dengan anggaran pertahanan yang mencapai USD 8,8 miliar. Besarnya anggaran Indonesia menempati peringkat kedua terbesar di ASEAN.

Sementara Singapura menjadi negara dengan memiliki anggaran pertahanan paling besar sebanyak USD 13 Miliar.

Baca Juga: Malaysia Surati Indonesia Buntut Kabut Asap Semakin Parah

Dalam peringatan HUT TNI ke-78 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jokowi mengungkapkan anggaran untuk pertahanan saat ini masih terbatas, dikarenakan kebutuhan serta kesejahteraan rakyat Indonesia yang masih diprioritaskan.

“Untuk urusan alutsista, memang modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tapi, keuangan negara, anggaran negara, APBN kita sangat terbatas, dan untuk kebutuhan kesejahteraan rakyat sangatlah besar. Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik besarannya maupun peruntukkannya,” ujar Jokowi.