Toilet berbayar di SPBU Pertamina jadi sorotan Menteri BUMN Erick Thohir belakangan ini. Erick Thohir pun menginstruksikan untuk pihak Pertamina agar menggratiskan seluruh toilet di SPBU Pertamina di Indonesia.
Saat mengunjungi salah satu SPBU Pertamina di Kecamatan Malasan, Probolinggo, Erick Thohir kaget mengetahui toilet di SPBU Pertamina tersebut berbayar. Harga yang harus dibayar untuk menggunakan toilet tersebut senilai Rp 2.000-Rp 4.000.
Menurut Erick Thohir, toilet di SPBU Pertamina seharusnya digratiskan karena merupakan salah satu layanan masyarakat yang ada di SPBU. Selain itu SPBU Pertamina juga sudah meraup untuk dari jualan bensin, sehingga seharusnya tidak kembali berjualan untuk layanan toilet mereka.
“Kepada Direksi Pertamina, saya mengharapkan fasilitas umum seperti ini harusnya gratis, karena kan sudah ada dapat dari jualan bensin, ada juga toko kelontong. Jadi masyarakat mustinya dapat fasilitas tambahan. Saya minta Direksi Pertamina untuk diperbaiki,” kata Erick lewat video yang diunggah di akun Instagramnya @erickthohir.
“Saya juga minta seluruh kerja sama dengan POM swasta yang di bawah Pertamina, toiletnya nggak boleh bayar. Harus gratis,” lanjutnya.
Ketika berbincang dengan seorang penjaga toilet di salah satu SPBU di Probolinggo, Erick mempertanyakan mengapa toilet di SPBU tersebut berbayar.
“Kenapa nggak gratis kan fasilitas umum,” tanya Erick.
“Saya kurang tahu pak, saya cuma kerja pak,” jawab penjaga toilet SPBU tersebut.
Peringatan pun diberikan oleh Erick Thohir untuk menggratiskan toilet di SPBU Pertamina di seluruh Indonesia. Hal ini sudah mendapat tanggapan dari Corsec Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting.
“Toilet merupakan salah satu bentuk layanan yang ada di SPBU. Kami sosialisasikan kembali ke para pemilik SPBU untuk meningkatkan layanan ke masyarakat. Tidak hanya layanan BBM, namun juga termasuk memastikan ketersediaan toilet secara gratis dan memperhatikan kebersihan dan kenyamanannya,” ungkap Irto dikutip dari detikcom.
“Kami berterima kasih atas masukan pak menteri dan bapak ibu semua termasuk masukan dari masyarakat untuk membuat Pertamina lebih baik,” sambung Irto.
Penulis : Rifqi Fadhillah