Meskipun dimulai dari titik bawah, namun ini adalah album kedua mereka, dan untuk kali ini mereka bekerja sama dengan produser, Mondo Gascaro. Layaknya sebuah payung sebenarnya, kedelapan lagu yang ada di album ini sangat meneduhkan dan sangat Indah untuk didengarkan. Tidak hanya menyumbangkan lagu saja, tetapi mereka juga menampilkan beberapa lagu yang mengalunkan bunyi dan irama khas musik Indonesia seperti keroncong dan bossas.
Band ini pun memiliki kelebihannya tersendiri, dimana pada saat ini musisi-musisi Indonesia mengganti nama mereka atau menulis lagu mereka dengan bahasa Inggris, tetapi Payung Teduh, tetap memilih untuk tetap menggunakan bahasa Indonesia sedari awal hingga akhir album ini. Band yang terdiri dari Is sebagai vokal, gitar, dan drum; Ivan sebagai gitaris dan backing vocal; Cito sebagai drum dan cajon, terakhir adalah Comi yang memainkan contra bass. Awal mulanya keempat personil band ini bertemu adalah karena dua diantara personilnya pernah menjadi musisi di Teater Pahupon, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.
Untuk I-Listeners yang merasa penasan dengan lagu-lagu yang mereka bawakan dapat membeli CD mereka yang berjudul “Dunia Batas”, lengkap dengan penggambaran pohon yang berusaha untuk menutupi setuatu.
Sumber: TokoBagus