Cara Menghindari Gagal Klaim Asuransi Seperti yang Dialami Indra Bekti

Belakangan ini kasus gagal klaim yang dialami presenter Indra Bekti menjadi pembicaraan publik I-Listeners. Diketahui presenter kenamaan Indonesia itu harus dilarikan ke rumah sakit usai pingsan di toilet.

Indra Bekti langsung dilarikan ke RS Abdi Waluyo, dan langsung mendapatkan tindakan medis berupa operasi dan dirawat secara intensif. Melansir dari CNNIndonesia, Aldila Jelita selaku istri Indra Bekti mengungkapkan biaya perawatan saat ini mencapai Rp1 miliar. Akan tetapi pihaknya gagal mengklaim.

Berikut ini I-Radio akan memberikan tips untuk menghindari gagal klaim asuransi menurut Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho yaitu:

1. Isi data dengan jujur

Perlu diketahui, data yang disembunyikan atau tidak diungkap dengan jujur bisa berakibat klaim ditolak apabila fakta sebenarnya ditemukan. Pengamat Asuransi Irvan Rahardjo merekomendasikan untuk masyarakat agar memiliki asuransi ketika masih berusia muda atau di bawah 30 tahun.

2. Membayar premi tepat waktu

“Pastikan kita membayar premi asuransinya tepat waktu. Karena walau hanya kelewat sehari pun dari batas waktu toleransi pembayarannya, bisa bikin klaim kita ditolak,” kata Andi ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (6/1).

3. Memahami syarat dan ketentuan

Hal terpenting agar asuransi Anda tidak ditolak adalah membaca syarat dan ketentuan klaim yang berlaku. Termasuk di antaranya memahami item yang diasuransikan, limit yang diberikan oleh pihak asuransi, dan mekanisme perawatan baik rawat inap atau rawat jalan.

4. Lengkapi seluruh dokumen

Ketidaklengkapan atau ketidaksesuaian dokumen yang diberikan akan membuat proses klaim di pending atau bahkan ditolak.

5. Tidak terjebak harga murah

Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto menilai hampir tidak ada produk asuransi yang murah dan memberikan manfaat maksimal.

Baca Juga: Pemkot Akan Larang Angkutan Delman Secara Permanen di Monas

Itu di acara menghindari asuransi gagal klaim I-Listeners!

Penulis: Fadia Syah Putranto