Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia akan segera memasuki musim hujan pada Oktober dan November 2024, yang diharapkan dapat mengakhiri cuaca panas ekstrem dalam beberapa waktu terakhir, terutama di wilayah selatan khatulistiwa.
Laporan BMKG, berjudul Prediksi Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia, mencatat bahwa musim hujan dimulai dari barat Sumatera pada Agustus 2024 dan diperkirakan terus menyebar ke wilayah timur hingga Desember 2024. Wilayah yang akan mengalami puncak musim hujan pada November hingga Desember 2024 meliputi Indonesia bagian barat, sementara di bagian timur akan terjadi pada Januari hingga Februari 2025. Sebagian besar wilayah diperkirakan akan mengalami musim hujan dengan intensitas normal, yang berarti tidak terlalu basah ataupun kering.
BMKG juga menjelaskan bahwa fenomena dinamika atmosfer saat ini menunjukkan indikasi La Nina lemah yang berpotensi mempengaruhi pola cuaca di Indonesia hingga awal 2025. Monitoring juga menunjukkan indeks Indian Ocean Dipole (IOD) dan El Nino Southern Oscillation (ENSO) pada kategori netral, namun dengan peluang La Nina mencapai 60 persen pada periode September hingga November.
Sebelumnya, BMKG memperingatkan adanya potensi suhu panas ekstrem di beberapa wilayah Indonesia yang bisa mencapai 38,4 derajat Celsius, khususnya di Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Namun, seiring dengan berkurangnya pengaruh Siklon Tropis Kong-Rey di sekitar wilayah Filipina yang sebelumnya menurunkan pembentukan awan hujan di Indonesia, diharapkan dalam waktu dekat suhu udara mulai menurun dan hujan akan lebih sering terjadi.
BMKG juga mengamati bahwa dinamika atmosfer lain, seperti aktifnya gelombang Rossby Ekuator, akan meningkatkan potensi hujan di Indonesia bagian selatan dalam beberapa hari ke depan. Dengan adanya potensi pembentukan awan hujan ini, masyarakat diharapkan siap menghadapi perubahan cuaca dengan memantau perkembangan terkini dari BMKG.