Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menerima ribuan laporan terkait intimidasi yang terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Hingga hari ini, Bawaslu telah menerima 2.711 laporan intimidasi di TPS,” kata Ketua Bawaslu, Lolly Suhenti, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Baca Juga:Â 7 Minuman Khas Indonesia yang Sehat dan Bermanfaat
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengungkap terdapat permasalahan yang terjadi selama pemungutan suara Pemilu 2024. Salah satunya yaitu adanya intimidasi terhadap pemilih dan penyelenggara Pemilu dan adanya mobilisasi untuk memilih.
Lolly menjelaskan, intimidasi tersebut terjadi dalam berbagai bentuk, seperti:
- Ancaman terhadap pemilih dan petugas KPPS
- Pengarahan kepada pemilih untuk memilih pasangan calon tertentu
- Politik uang
- Perusakan alat peraga kampanye
Lolly mengatakan, Bawaslu telah menindaklanjuti semua laporan tersebut. Bawaslu telah memberikan teguran kepada pihak-pihak yang melakukan intimidasi dan merekomendasikan kepada KPU untuk membatalkan hasil pemungutan suara di TPS yang terbukti terjadi intimidasi.
“Bawaslu akan terus mengawasi jalannya Pemilu 2024 dan memastikan bahwa pemilu berlangsung secara jujur, adil, dan transparan,” tegas Lolly.