Angin disebut dapat menyebarkan polutan keluar dari suatu wilayah dan mengurangi konsentrasi polutan yang lebih kuat di suatu wilayah. Sehingga polutan dapat diterbangkan angin sampai jarak yang jauh dari sumbernya.
“Kecepatan angin akan berbanding terbalik dengan konsentrasi pencemar, sehingga semakin kencang angin akan semakin berkurang konsentrasi pencemar/polutannya,” tutur dia.
“Konsentrasi polutan akan berkurang bergantung pada penyebarannya yang dipengaruhi oleh arah dan kecepatan angin,” kata Siswanto.
Disisi lain, Abdul Muhari selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, pihaknya sudah menggelar Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan teknik water mist lewat dua pesawat Cesna sejak Senin (4/9) hingga Senin (11/9).
Baca Juga: Alasan Jakarta Masih Jadi Daerah Khusus Meski Lepas Status Ibu Kota
Dua pesawat itu menyemprotkan 70.500 liter air untuk membentuk “evaporasi buatan di langit Jakarta.”
“Upaya tersebut mulai memberikan dampak yang signifikan dimana terjadi penurunan nilai polutan PM 2.5 berdasarkan iqair.com, sehingga langit di wilayah Jakarta mulai terlihat bersih,” kata Abdul, dalam siaran pers BNPB.