Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah pemudik Lebaran tahun 2024. Diperkirakan sebanyak 193,6 juta orang akan melakukan perjalanan mudik pada tahun ini.
Berdasarkan perkiraan yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan, pada tahun ini akan terjadi 193,6 juta orang atau meningkat dibanding tahun lalu 123,8 juta orang. Potensi perputaran parekraf ini pada saat ini Rp276,11 triliun. Ini sudah ada kenaikan yang diharapkan dan akan berlanjut,” kata Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Dessy Ruhati dalam press conference Extend WBSU 2024 Mudik Aman, Tenang dan Nyaman untuk Parekraf yang Berkelanjutan di Jakarta Selatan, Senin (01/04).
Dessy mengungkapkan, pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 61,6 juta orang akan mengunjungi Jawa Tengah, dan sebanyak 37,6 juta orang ke Jawa Timur, dan 32 juta orang ke Jawa Barat.
Dilihat dari pelaku perjalanan, sebanyak 16,2% merupakan pemudik dari Jawa Timur, Jabodetabek sebesar 14,7%, dan Jawa Tengah sebesar 13,5%.
Berdasarkan data pemudik, 20,3% menggunakan moda transportasi kereta api, 19,4% menggunakan bus, 18,3% menggunakan mobil pribadi, dan 16,1% menggunakan sepeda motor.
“Peningkatan konsumsi masyarakat ini juga meningkat dipengaruhi oleh jumlah kebutuhan uang tunai yang meningkat 4,65 persen dibandingkan realisasi 2023. Pemerintah juga telah menggelontorkan bansos hingga Juni 2024 dan bantuan langsung tunai yang telah disalurkan juga pada Januari-Maret 2024 serta kebijakan pemberian THR 100 persen untuk ASN,” kata Dessy.
Dessy juga mengatakan bahwa peningkatan mobilitas selama periode Lebaran tahun ini sangat didukung dan memiliki potensi untuk terus meningkat, terutama dengan adanya libur cuti bersama mulai dari tanggal 5 hingga 16 April. Selain itu, kebijakan pengambilan izin cuti tahunan untuk libur Lebaran 2024 juga turut memperkuat gelombang mudik ini.