Joko Widodo selaku Presiden Indonesia ketujuh telah melobi Australia dan Papua Nugini agar tidak mendukung gerakan Papua Merdeka.
Langkah yang dilakukan Jokowi itu diambil mengingat melobi Australia dan Papua Nugini selama ini menunjukkan dukungan terhadap gerakan Papua merdeka.
Sampai akhirnya Jokowi langsung bicara secara informal dengan pimpinan Australia dan Papua Nugini dalam kunjungan kenegaraan awal pekan ini.
“Saya sudah berbicara dari hati ke hati, informal, baik kepada Australia maupun Papua Nugini. Kita harapkan dengan dua kunjungan itu bisa meredam konflik-konflik, keinginan-keinginan,” kata Jokowi di Jayapura, disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (7/7).
Selain melobi, Jokowi juga mengajak kerja sama Australia dan Papua Nugini di bidang ekonomi. Ia menawarkan kerja sama pertambangan.
“Yang akan kita jalin dengan baik-baik dengan Australia maupun Papua Nugini karena apa pun dua negara itu sangat berpengaruh di region kita,” ujarnya.
Baca Juga: 27 Atlet Dilantik Jadi PNS, Ada Anthony Ginting dan Jojo
Sebelumnya, Australia menjadi salah satu negara yang mendukung gerakan Papua merdeka. Salah satu dukungan terlihat dari sikap Partai Buruh pada 2006.
Sebagai informasi, Australia dan Papua Nugini sempat menyatakan warga Papua di Indonesia mengalami pelanggaran hak asasi manusia serius. Sejumlah pejabat Australia juga menyoroti pelarangan pengibaran bendera Bintang Kejora di Papua.