Baru-baru ini Perry Warjiyo selaku Gubernur Bank Indonesia mengingatkan tentang lima risiko global yang akan menghantui perekonomian Indonesia.
Menurut Perry risiko global akan mengganggu pemulihan ekonomi dalam negeri dan juga stabilitas sistem keuangan. Sehingga perlu untuk diwaspadai pada tahun depan. Lantas apa saja kelima risiko globar itu? Simak penjelasannya berikut ini.
Risiko pertumbuhan ekonomi lambat
Pertumbuhan ekonomi lambat bisa tercermin dari pertumbuhan ekonomi dunia yang awalnya diperkirakan bisa tumbuh 3 persen, kemungkinan turun jadi 2,6 persen, atau bahkan 2 persen. Hal ini karena potensi resesi yang makin tinggi di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Risiko inflasi tinggi
Tahun 2022ini, inflasi dunia bahkan diperkirakan bisa sampai 9,2 persen akibat harga energi dan pangan global yang melonjak tajam.
Risiko suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama
Dalam risiko suku bunga tinggi dala jangka waktu yang panjang dalam bank sentral utama The Fed diperkirakan akan masih tetap menaikkan bunga di awal 2023 sehingga suku bunga AS bisa mencapai 5 persen.
Pergerakan nilai tukar
Dalam hal ini yang perlu diwaspadai adalah sentimen yang bisa menguatkan dolar AS, dan menyebabkan tekanan terhadap nilai tukar mata uang negara lain, termasuk rupiah.
Risiko dana asing keluar atau outflow di pasar keuangan
Hal ini disebabkan jika kondisi global tak menentu, investor cenderung menarik dananya keluar dari pasar keuangan dan mengalihkan aset likuid.
Baca Juga: Tulus Berhasil Menjadi Musisi Paling Didengarkan di Spotify Indonesia Tahun 2022
Apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia untuk menghadapi kelima risiko tersebut I-Listeners?
Penulis: Fadia Syah Putranto