Daftar 500 orang terkaya di dunia tahun 2022 telah dikeluarkan oleh Bloomberg Billionaires Index. Menariknya ada empat orang Indonesia terpilih yang ada dalam deretan orang terkaya di dunia tersebut.
Empat konglomerat Indonesia masuk dalam daftar 500 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index. Empat orang taipan tersebut adalah Budi Hartono, Michael Hartono, Sri Prakash Lohia, dan Prajogo Pangestu.
Berikut ini jumlah serta sumber kekayaan dari empat konglomerat Indonesia ini:
Budi Hartono
Menurut data Bloomberg Billionaire Index, dikutip pada 26 Maret 2022, harta kekayaan Budi Hartono mencapai US$ 19,6 miliar atau Rp 281,40 triliun. Budi Hartono pun berada dalam urutan 82 dari 500 orang terkaya di dunia atau orang terkaya se-Indonesia.
Diketahui, mayoritas sumber kekayaan dari Budi Hartono yakni berasal dari Djarum Group dan BCA.
Michael Hartono
Selanjutnya ada Michael Hartono yang juga masuk dalam urutan ke-90 dari 500 orang terkaya di dunia. Michael Hartono memiliki kekayaan mencapai US$ 18.5 miliar atau Rp 265,60 triliun.
Sama halnya seperti Bud Hartono, kekayaan Michael Hartono juga kebanyakan berasal dari industri rokok Djarum Group. Belum lagi Hartono bersaudara ini juga menggeluti bidang elektronik, minuman kemasan, perkebunan, pulp dan kertas, properti, hingga telekomunikasi.
Prajogo Pangestu
Kemudian orang ketiga terkaya di Indonesia jatuh kepada Prajogo Pangestu dengan total kekayaan mencapai US$ 5,70 miliar atau Rp 81,83 triliun. Prajogo Pangestu berada di peringkat ke-466 dari 500 orang terkaya di dunia.
Sumber kekayaan dari Prajogo Pangestu mayoritas berasal dari bisnis kayu yang digeluti sejak 1970-an bernama PT Barito Pacific Timber.
Sri Prakash Lohia
Terakhir ada Sri Prakash Lohia yang menduduki urutan ke-490 dalam daftar 500 orang terkaya di dunia. Sri Prakash Lohia memiliki harta sebesar US$ 5,42 miliar atau Rp 77,81 triliun.
Sri Prakash Lohia sendiri ternyata merupakan imigran asal India. Kesuksesannya dalam bisnis berkat perusahaan ang didirikan tahun 1976 di Purwakarta, Jawa Barat, yaitu Indorama, yang bekerja dalam bidang pembuat benang pintal.
Penulis: Rifqi Fadhillah