Banyak anggapan yang mengira jika bangsa yang dijajah oleh inggris bakal maju. Hal ini pun terjadi pada negara tetangga Indonesia yakni Malaysia dan Singapura. Mungkinkah jika Inggris juga menjajah indonesia akan mengalami hal yang sama?
Bangsa Indonesia rupanya juga pernah merasakan dijajah oleh Inggris beberapa saat. Hal ini terjadi di Pulau Jawa pada tahun 1811 dan 1816.
Walaupun hanya berjarak lima tahun, namun Inggris dianggap buruk oleh masyarakat kala itu.
Lebih Berani Dibanding Belanda
Walaupun kita tahu Belanda menjajah Indonesia hingga 3,5 abad tapi Belanda tidak pernah melakukan penyerbuan secara langsung ke Keraton Yogyakarta. Berbeda dengan Inggris yang setibanya di Tanah Jawa, langsung mendobrak kesopanan yang mengakar di keraton-keraton Yogyakarta.
Pasukan inggris yang terdiri dari pasukan Eropa dan India menyerang keraton Jogja pada 16 Juni 1811. Raffles menginginkan Keraton menyerah, tetapi Sultan Hamengkubowona II balik menuntut, dan meminta Inggris yang menyerah. Hal ini pun menimbulkan peperangan yang dikenal dengan ‘Geger Sapehi’ yang diwarnai dinamika internal dari keraton sendiri, yang berujung lahirnya Pakualaman.
Walaupun masyarakat unggul dalam jumlah pasukan mencapai belasan ribu, namun Inggris menang dengan strategi liciknya. Hal ini membuat Inggris menjarah pusaka-pusaka yang ada di Keraton Yogyakarta.
Peninggalan Bersejarah Dirampas
Kemenangan Inggris di Kerataton Yogyakarta, membuat Thomas Stamford Raffles semakin yakin mampu menguasai Tanah Jawa. Begitu banyak benda pusaka dan manuskrip dari keraton yang diambil dan dibawa ke inggris.
Bahkan, pada tahun 2010 ditemukan sekitar tujuh ribu manuskrip kerton jogja yang masih ada di inggris.
Harga Sewa Tanah Mahal
Semenjak Inggris menjajah Indonesia selama lima tahun, diterapkan aturan biaya sewa tanah tinggi. Hal ini banyak membuat masyarakat dari kalangan bawah seperti petani banyak yang terlilit hutang. Dikarenakan hasil panen mereka tidak cucuk untuk biaya produksi.
Raffles sendiri ketika kepemimpinan di Jawa memiliki sifat arogan dan agresif kepada masyarakat pribumi.
Meninggalkan Tanah Air Dengan Rampasan Berlimpah
Inggris di Indonesia tidak mencari kejayaan ataupun popularitas, namun yang mereka harapkan hanya merampas kekayaan Indonesia. Waktu 5 tahun dirasa cukup oleh Inggris meninggalkan Indonesia pada tahun 1816 dan menyerahkan kembali ke Belanda.
Raffles pulang dengan hasil rampasan 20 ton harta kekayaan berupa pusaka Jawa ke Inggris. Selain itu, Inggris juga meninggalkan masalah yang belum terselesaikan di Tanah Jawa.
Bagaimana I-Listeners, apa masih berharap Indonesia dijajah oleh Inggris dibanding Belanda?