Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak ambil pusing dengan adanya aturan KPU yang mengharuskan adanya materai dalam surat pernyataan dukungan terhadap calon independen. Menurutnya, jika harus menyediakan materai, dia merasa tidak sanggup dalam hal biaya.
“aduh aku sih masa bodo lah KPU mau bikin apa pun. Selama peraturannya… kalau semua pendukung pake materai kalau sejuta enam miliar loh. Duit darimana kita giringnya. Saya sih udah pikir santai sajalah,” ungkapnya di Balaikota, Jakarta,Rabu (20/4).
Menurutnya, kalau memang diharuskan ada materai, dirinya lebih baik tidak jadi maju dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. Menurutnya, jelang pilgub kali ini banyak sekali yang berusaha menjegalnya dengan berbagai cara.
“kalau sampai KPU keluar ada materai, yang udah terkumpul berapa saya kumpulin. Kalau dia bilang tidak bisa ikut kalau ga ada materai. ya sudah gak usah ikut. Kan mereka semua maunya saya ga jadi gubernur kan? ,” tuturnya.
Basuki menegaskan kalau memang dirinya tidak bisa ikut dalam pilgub mendatang, dia akan menerima hal itu, dan hanya akan fokus saja untuk membereskan Jakarta hingga 2017 mendatang.
“ya sudah saya sampai oktober 2017, saya akan beresin jakarta semampu saya, habis itu silahkan pesta pora. Orang yang pengen banget jadi gubernur. Cuma ga pernah kasih program apa kalau jadi gubernur. Sampai hari ini saya gak denger programnya apa kalau mau gantiin saya. Kalau cuma mau jadi gubernur ambil aja deh. Kalau cuma gara gara KTP saya ga bisa ikut,” pungkasnya. [teks ghita intan | foto blogspot.com]