Hal itulah yang dialami oleh salah satu anggota boyband ternama Indonesia, Smash. Pada awal mulanya mereka muncul di dunia musik Indonesia, banyak pihak yang terkejut dengan kehadiran mereka sebagai boyband pertama Indonesia setelah sekian lama. Dari rasa terkejut itu banyak masyarakat Indonesia yang menunjukkan rasa ketidak sukaannya kepada Smash. Rata-rata dari mereka banyak yang menghina, bahkan membully mereka secara terus menerus. Oleh karena mereka menjadi korban dari pembully-an itu, maka dalam acara Sabotase I-Radio bersama Bondan Prakoso dan Fade 2 Black, ada sebuah segmen yang mewawancarai Rafaell sebagai salah satu Smash yang pernah dibully.
Dalam wawancaranya dengan anggota Bondan Prakoso dan Fade 2 Black, Rafaell menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami kejadian tersebut berkali-kali terlebih lagi pada saat awal dirinya terjun ke dalam industri musik, bahkan pada suatu saat dirinya mendapat sebuah telepon dari orang yang tidak dikenal yang mengajaknya untuk datang ke tempat tertentu di Bandung, dan bila Rafaell tidak mengikutinya maka akan ada terjadi sesuatu yang buruk padanya. Namun merasa panggilan tersebut tidak penting, maka Rafaell pun tidak menggubris telepon yang baru saja mengancamnya. Dalam wawancara ini, Rafaell pun menjelaskan bahwa dirinya tidak begitu menggubris semua bully-an yang ada, melainkan dirinya merasa terdorong untuk melakukan pekerjaannya lebih baik lagi.