Usman Kansong selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo buka suara terkait 34 juta data paspor WNI yang diduga bocor.
Usman Kansong menyebut bahwa kebocoran data pribadi paspor WNI yang diduga bocor atau tersebar itu berbeda dengan milik pemerintah.
“Hasil sementara, ada perbedaan struktur data antara yang ada di Pusat Data Nasional dengan yang beredar,” ujar Usman mengutip detik.com, Rabu (6/7).
Sampai saat ini penulusuran masih terus dilakukan oleh Kemenkominfo, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Ditjen Imigrasi Kemenkumham.
“Tim masih melakukan penelusuran,” kata dia.
Belakangan ini ramai dibicarakan terkait informasi kebocoran data yang pertama kali disampaikan Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto di akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Cara Kerja Kecerdasan Buatan di 20 Lampu Merah Jakarta
Teguh mengatakan portal kebocoran data tersebut juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data. Menurutnya, data ini terlihat cukup valid dengan timestamp antara tahun 2009 hingga 2020. Teguh juga menduga Bjorka adalah dalangnya.
“1 juta data sampel yang diberikan terlihat valid dan ini memang Bjorka yang sama jika dilihat dari domain yang dia gunakan,” tutur Teguh kepada CNNIndonesia.com lewat pesan teks, Rabu (5/7).