25 Situs Sejarah Ini Terancam Punah, Salah Satunya Ada di Indonesia

The World Monuments Watch baru saja merilis 25 situs sejarah yang terancam punah. Tak disangka, terdapat salah satu pulau di Indonesia yakni pulau Sumba yang disorot mengenai situs sejarah dan budaya yang terancam  punah.

The World Monuments Watch adalah proyek yang dijalankan oleh World Monuments Fund, yang merupakan organisasi nirlaba yang menyoroti situs bersejarah dan budaya yang terancam dari seluruh dunia. WMF memasukkan nama tempat baru ke dalam sorotannya sebagai perlindungan situs yang berkelanjutan.

Dilansir dari CNN, ada 25 situs sejarah dan budaya yang terancam punah. Salah satunya ada Pulau Sumba yang disorot sebagai salah satu situs yang terancam punah dikarenakan perubahan gaya hidup dari masyarakat Pulau Sumba.

Berikut 25 situs sejarah dan budaya yang terancam punah:

1. Rumah Pelatihan Anak Laki-Laki Aborigin Kinchela, Kinchela, Australia
2. Masjid Kota Bagerhat, Bagerhat, Bangladesh
3. Lanskap budaya Suku Bunong, Provinsi Mondulkiri, Kamboja
4. Benteng Manor di Yongtai, Provinsi Fujian, China
5. Pulau Sumba, Indonesia
6. Bangunan warisan Beirut, Lebanon
7. Hitis (air mancur) dari Lembah Kathmandu, Nepal
8. Makam Jahangir, Lahore, Pakistan
9. Nuri, Sudan
10. Kastil Hurst, Hampshire, Inggris Raya
11. Lamanai, desa gereja India, Belize
12. Taman Negara Bagian Monte Alegre, Brasil
13. La Maison du Peuple, Ouagadougou, Burkina Faso
14. Abydos, Mesir
15. Bangunan tradisional Asante, Ghana
16. Tiretta Bazaar, Kolkata, India
17.Pusat kota bersejarah Benghazi, Libya
18. Masjid dan pemakaman Koagannu, Maladewa
19. Teotihuacan, San Juan Teotihuacan, Meksiko
20. Lanskap budaya Yanacancha-Huaquis, Distrik Miraflores, Peru
21. Alcântara dan Rocha do Conde de bidos, Stasiun Kelautan (Almada Negreiros Murals), Lisbon, Portugal
22. Sinagoga Kain dan warisan Yahudi di Timișoara, Timișoara, Rumania
23. Africatown, Seluler, Alabama, Amerika Serikat
24. Garcia Pasture, Brownsville, Texas, Amerika Serikat
25. Kepulauan Socotra, Yaman

Selain itu, hal yang disoroti oleh The World Monuments Watch adalah hilangnya nilai-nilai tradisional yang sudah mulai terkikis dari Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT). World Monuments Watch 2022 meminta perhatian dalam pelestarian keterampilan membangun secara tradisional di Sumba.

Diketahui, populasi di Pulau Sumba mencapai 800.000 masyarakat yang tinggal di pemukiman pedesaan. Sementara itu, dibutuhkan keterampilan dalam memperbaiki, merekonstruksi, atau membangun rumah baru berdasarkan pengetahuan budaya dan keterampilan manual serta ketersediaan bahan bangunan tradisional.

Namun, hal nilai-nilai tradisional ini terancam mulai ditinggalkan dikarenakan lingkungan dan tren urbanisasi jangka panjang di Pulau Sumba. Terlebih, pada tahun 2017 dan 2018 lalu telah terjadi kebakaran di wilayah Pulau Sumba di Desa Tarung dan Desa Bondo Morotuo, yang mengakibatkan 30 rumah adat  serta 16 rumah terbakar.

Masyarakat Sumba sendiri terkenal akan cara pembangunan rumah tradisional mereka. Rumah tradisional dari masyarakat Sumba ini dikenal karena kekuatan tahan gempanya. Namun, hal yang disorot di zaman modern ini generasi muda masyarakat Sumba sudah mulai melupakan pengetahuan tentang membangun rumah tradisional.

Penulis: Rifqi Fadhillah