Dina Janidya dan Ibnu Akmal kembali menyapa I-Listeners di program Malam-Malam, masih dalam rangka 15 Tahun iRadio Jakarta, Rumahnya Musik Indonesia. Kali ini, Dina dan Ibnu ditemani salah satu band asal Yogyakarta, The Rain, yang membuka acara dengan hits single-nya “Dengar Bisikku”.
Bukan hanya iRadio Jakarta, tahun ini The Rain juga berusia 15 tahun. Selama 15 tahun hadir di industri musik Indonesia, The Rain sudah mengeluarkan 5 album. Tidak hanya dalam bidang musik, ternyata The Rain juga pernah membuat sebuah komik berjudul Komik Cihuy Anak Band dan 2 novel berjudul The Almost Brother dan “Jingga Seru dan Deru Hujan”. Sempat bergabung dalam label besar, sekarang Indra, Aang, Ipul dan Iwan memutuskan untuk membuat label sendiri dengan nama Heavy Rain Records dan berada di jalur indie.
“Awalnya memutuskan ada di jalur indie karena iRadio sering memutar lagu-lagu indie. Berterimakasih untuk iRadio karena makin cihuy! Belakangan memutar lagu-lagu dari band indie seperti Barasuara, yang mungkin jarang didengarkan di radio lain. Terus juga Efek Rumah Kaca yang vokalisnya masih sepupu dari Aang. iRadio bener-bener sudah jadi rumahnya musik indonesia!” ungkap Indra Sang Vokalis.
Menurut The Rain, berkarir sebagai band Indie sekarang ini batasannya sudah sangat tipis, yang membedakan hanya jalurnya saja. Semua tergantung pada kualitas karyanya. Kalau memang karyanya bagus, dengan usaha yang bagus juga, pasti akan menemukan jalannya ke telinga pendengar.
The Rain juga menjelaskan bahwa sudah dari dulu musik Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, hanya saja sekarang jadi lebih seru. Dulu, musik Indonesia masih didengarkan untuk segmen-segmen tertentu saja. Namun, kini musik Indonesia benar-benar sudah jadi musik sehari-hari yang bisa didengarkan ke manapun kita pergi.
Lalu, apa yaa kenangan manis bersama iRadio selama 15 tahun?
“Dulu pernah off air di acara donor darah iRadio, tapi waktu itu cuma Ipul yang berani donor darah. Kita mah takut! Terus juga album pertama The Rain di tahun 2003, itu juga jadi pertama kalinya ke Jakarta, dan langsung main ke iRadio, dan ternyata masih sama kaya yang dulu. Artinya, iRadio benar-benar konsisten dengan tetap memutarkan lagu-lagu karya anak bangsa dan itu perlu dipertahankan.”
Indra juga menambahkan,
“Kalau mau nyari lagu Indonesia yang baru, carinya di iRadio. Cari lagu-lagu Indonesia hits jaman dulu, dengerinnya iRadio. Nyari lagu indie, adanya di IRadio, dan kita rasa semua visi misi itu terwujud. Kalau kita keluar kotapun, tetap streaming iRadio Jakarta.”
Saat tampil pada acara ulangtahun iRadio ke-15, The Rain juga membawakan lagu baru mereka yang berjudul “Penawar Letih“. Lagu ini terinspirasi dari orang-orang yang setiap harinya beraktifitas dan tempat bekerja mereka jauh dari rumah. Saat sampai di rumah dan bertemu dengan keluarga, di situlah rasa letih itu hilang.
Untuk merayakan The Rain 15 tahun berkarya, Indra menjelaskan bahwa akan diadakan konser yang direncanakan pada akhir tahun 2016. Dan dalam waktu dekat, The Rain juga akan menyelesaikan album berikutnya. Indra mengaku, single terbaru “Penawar Letih” baru perdana diputarkan di iRadio Jakarta.
Sebagai penutup, The Rain mempersembahkan hits single kolaborasinya bersama Endank Soekamti, “Terlatih Patah Hati“.
Terima kasih The Rain atas kedatangannya memeriahkan 15 tahun iRadio Jakarta, Rumahnya Musik Indonesia. Sukses selalu!
[teks: Della Hermawan | foto: Bisma]