Mulai dari salah sebut frekuensi saat jadi MC di acara pendirian I-Radio, menggagalkan aksi penjualan ginjal demi bayar utang, sampai mengalami penyanderaan dramatis selama 4 jam!
Suatu pagi, Bang Rafiq yang siaran pagi, menerima telepon (saat on-air) dari seseorang pendengar yang mengaku berencana mau melompat bunuh diri kalau teleponnya ditutup! Terang saja Bang Rafiq dan kru yang berada di studio kaget. Setengah tidak percaya, Bang Rafiq mencoba menyelidiki lokasi persis si pendengar ini dengan mengajak ngobrol sekaligus membujuk agar ia mengurungkan niatnya. Harapannya kalau lokasinya diketahui, si penelepon bisa segera diselamatkan.
Praktis selama pendengar tersebut tersambung, I-Radio mengalami ‘penyanderaan’, Bang Rafiq tidak boleh memutar lagu bahkan iklan tanpa seijin dia, dan ini berlangsung selama 4 jam! Meski begitu, Bang Rafiq dan I-Radio “selalu bersama” pendengarnya, dengan sabar, Bang Rafiq mendengar keluh kesah si pendengar yang mau bunuh diri itu. Tak disangka, rupanya siaran “penyanderaan” ini didengar oleh banyak orang di Jakarta termasuk para wartawan yang langsung memenuhi ruang kantor I-Radio.
Penyanderaan ini pun berakhir setelah pendengar yang putus asa ini tanpa sengaja menyebutkan lokasi gedung dimana ia berada, akhirnya ia segera diselamatkan para petugas gedung yang ternyata mendengarkan siaran I-Radio saat itu. Tak ayal kejadian ini sempat jadi “Hot News” di banyak media sekaligus menunjukan betapa I-Radio dan I-Listener punya kebersamaan yang sangat kuat.
Mendekati ulang tahunnya yang ke-12 I-Radio akan memberikan persembahan terbaik dan kejutan, sebagai wujud ucapan terima kasih pada I-Listener yang terus “Selalu Bersama” I-Radio selama 12 tahun.
Kejutannya seperti apa? Tunggu saja 28 Maret 2013