Pembinaan Slank tentang Konser

Salah satu contoh kerusuhan yang terjadi pada saat konser adalah pada saat Soundrenaline berlangsung. Kerusuhan bukan dari penonton yang berada di dalam atau yang membeli tiket, melainkan mereka yang ingin menonton, namun tidak memiliki tiket dan tidak cukup umur untuk turut serta menonton acara tersebut. Dari 3 pagar besi yang berada di luar venue, 2 di antaranya telah berhasil dirobohkan.

Kerusuhan pada umumnya terjadi pada saat sebuah demonstrasi sedang berlangsung, namun hal ini pun tidak selalu terjadi pada saat demo berlangsung, melainkan pada saat pertandingan sepak bola bahkan berlangsungnya sebuah konser pun bisa terjadi. Salah satu contoh kerusuhan yang terjadi pada saat konser adalah pada saat Soundrenaline berlangsung. Kerusuhan bukan dari penonton yang berada di dalam atau yang membeli tiket, melainkan mereka yang ingin menonton, namun tidak memiliki tiket dan tidak cukup umur untuk turut serta menonton acara tersebut. Dari 3 pagar besi yang berada di luar venue, 2 di antaranya telah berhasil dirobohkan.

Pada umumnya kejadian seperti ini lebih sering dibebankan kepada para musisi yang bermain di tempat tersebut, dan mereka juga perlu memberikan sebuah pembinaan dini kepada para penggemar bahwa tidak ada acara konser yang gratis. Hal ini pun terjadi pada Slank, dimana semenjak tahun 2002, dalam setiap aktifitas yang mereka lakukan baik bertemu penggemas secara langsung dalam sebuah acara atau konser, atau bahkan melalui Koran, Slank mulai membina para Slankers mengenai alasan di balik membayar sebuah konser musik. Hasil dari pembinaan itu pun bisa dilihat dari konser Slank di Bandung pada tahun 2004, dimana tiket konser telah habis terjual, dan tidak ada yang menonton konser tersebut secara gratis.

Ayo untuk I-Listeners, bila Anda menghormati dan ingin bertemu secara langsung dengan musisi kesukaan Anda, cobalah untuk menjaga nama baik mereka ya.