Tanah di Proyek Hambalang Tidak Layak Huni

57
0

Jakarta (10/07/2012) Tim evaluasi tanah longsor pembangunan Hambalang menyimpulkan bencana amblasnya tanah di proyek Hambalang disebabkan terjadinya pelapukan batu dibawah lokasi konstruksi akibat terjadinya rembesan air. Dalam rapat kerja Panitia Kerja atau Panja Hambalang, di Gedung MPR DPR, Jakarta hari ini, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi atau BMKG, Surono mengatakan longsor terjadi karena adanya gerakan tanah akibat pelapukan batu lempung akibat masuknya air di permukaan.

Selain itu, kondisi tanahnya memang memiliki banyak aliran air liar yang beresiko membuat tanah longsor. Surono menjelaskan pada tahun 2002 ia pernah merekomendasikan Pemkot Bogor agar kawasan itu tidak dibangun pemukiman rumah tinggal karena dalamnya area tanah keras sehingga tidak memungkinkan membangun pondasi rumah tinggal. Meski begitu, secara teknis bangunan bisa dibangun dengan syarat membuat pondasi sampai menyentuh area tanah keras dibawah tanah yang bisa lebih dari 5 meter.

Menpora Mempersilahkan KPK Usut Tuntas Proyek Hambalang
Menpora, Andi Mallarangeng mempersilahkan KPK untuk mengusut tuntas proyek Hambalang ini apabila ditemukan tindak pidana korupsi. Menurut Andi, dari laporan yang disampaikan staffnya semua prosedur dalam proyek ini dilakukan sesuai aturan. Andi menjelaskan peristiwa amblasnya tanah di proyek Hambalang ini juga sudah dievaluasi oleh 3 tim yang terdiri dari Pusat Vulkanologi dan mitigasi bencana geologi pemerintah, tim evaluasi independen yang ditunjuk perusahaan pembangunan proyek dan tim dari Kementrian Pekerjaan Umum. Sejauh ini, Tim Pusat Vulkanologi dan tim independen yang sudah menyelesaikan hasil evaluasi sedangkan tim dari kementrian PU masih bekerja.

Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Geoteknik, Universitas Parahyangan, Paulus Rahardjo menjelaskan kawasan Hambalang dikenal dengan zona Jatiluhur yang memiliki tekstur batu lempung. Batu ini mudah lapuk apabila terus-menerus terkena air. Ia pun menilai perencanaan pembangunan proyek Hambalang ini tidak sempurna  sehingga bisa terjadi kelongsoran tanah. Untuk itu, ia mengusulkan agar bangunan yang belum jadi direlokasi ke lokasi yang lebih aman di areal proyek.

Selain itu, mengatur aliran air bawah tanah agar mengalir tanpa mengganggu konstruksi. Pilihan lainnya adalah membuat gedung dengan konsep rumah panggung. Hal ini dikarenakan, tanah di Jawa Barat memiliki resiko paling tinggi di Indonesia  terhadap terjadinya longsor. (eko/ary)

LEAVE A REPLY