Seruan Tagar All Eyes on Papua Ramai di Media Sosial

64
0

Tagar All Eyes on Papua kini ramai diperbincangkan di media sosial. Tagar ini juga menempati trending topik di sosial media X. 

Arti dari tagar All Eyes on Papua merupakan bentuk kepedulian dari masyarakat Indonesia terhadap konflik lahan yang terjadi di Papua. Tagar ini juga merupakan bentuk protes atas pengambilalihan hak atas masyarakat Papua oleh perusahaan-perusahaan besar yang mengubah hutan adat menjadi perkebunan sawit.

Hutan yang terlektak di Boven Digoel Papua, yang berluaskan 36 ribu hektar akan dipangkas habis dan dibangun perkebunan sawit oleh PT Indo Asiana Lestari.

Dilansir dari Viva, proyek perkebunan sawit ini nantinya akan menghasilkan emisi 25 juta ton karbon dioksida, yang mana jumlah emisi ini sama dengan menyumbang 5% dari tingkat emisi karbon tahun 2023. Dampak dari perkebunan sawit ini nantinya akan dirasakan oleh seluruh dunia.

Masyarakat adat setempat, yakni Suku Awyu mengajukan gugatan kepada PT Indo Asiana Lestari atas pembangunan kebun sawit. Kehidupan masyarakat adat Awyu terancam oleh perusahaan sawit di Boven Digoel, Papua Selatan.

Konsesi perusahaan-perusahaan kelapa sawit ini terletak di tanah dan hutan adat milik suku Awyu, yang selama ini menjadi sumber kehidupan mereka. Hutan adat suku Awyu memberikan sumber makanan, obat-obatan, identitas sosial budaya, dan mata pencaharian.

 

Melansir dari Akurat, PT IAL belum beroperasi, namun pernah mencoba membuka hutan di wilayah sakral suku Awyu, yang kemudian dihentikan oleh masyarakat setempat. 

Hendrikus Woro, pejuang lingkungan dari suku Awyu, menggugat Pemerintah Provinsi Papua atas pemberian izin lingkungan kepada PT IAL. PT IAL memiliki izin lingkungan seluas 36.094 hektar, lebih dari setengah luas DKI Jakarta, yang berada di hutan adat marga Woro, bagian dari suku Awyu.