SATRIA-1, Satelit Internet Pertama Indonesia Satria 1 Sukses Meluncur ke Angkasa!

11
0
SATRIA-1, Satelit Internet Pertama Indonesia Satria 1 Sukses Meluncur ke Angkasa!

Satelit Republik Indonesia 1 atau Satria-1 resmi meluncur ke luar angkasa pada Senin (19/6) pukul 05.21 WIB. Ini menjadikan satelit SATRIA-1 menjadi satelit internet pertama milik Pemerintah Indonesia yang sukses diluncurkan ke luar angkasa.

SATRIA-1 diterbangkan dengan roket Falcon 9 milik SpaceX di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS). Satelit ini menempati slot orbitnya di posisi 146 derajat Bujur Timur (146°BT) yang berada tepat di atas Pulau Papua.

SATRIA-1, Satelit Internet Pertama Indonesia Satria 1 Sukses Meluncur ke Angkasa!

Diungkap oleh Plt Direktur Utama Badan Aksesibiiltas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Arief Tri Hardiyanto, untuk memastikan seluruh perangkat di SATRIA-1 aman terkendali setelah diluncurkan, akan dipantau oleh  Thales Alenia Space. Thales Alenia Space adalah perusahaan yang merakit SATRIA-1 asal Prancis.

“Mudah-mudahan semua perangkat yang ada di SATRIA-1 dapat bekerja dengan baik solar cell dan antenanya. Dan bisa terkendali dari stasiun Bumi,” kata Arief.

“Semoga seluruh tahapan berjalan lancar hingga nanti bisa menempati orbit pada bulan November 2023.” ucapnya.

Selama sekitar 145 hari, SATRIA-1 akan melakukan Electric Orbit Raising (EOR) sejak pemisahan satelit dari kendaraan yang membawanya ke angkasa hingga tiba di posisi orbitnya. Kemudian satelit akan melakukan serangkaian tes, seperti In Orbit Testing (IOT), In-Orbit Acceptance Review (IOAR), dan End-to-End Test (E2E Test) untuk memastikan kinerja satelit optimal.

Baca Juga: Resmi! Cuti Bersama Idul Adha 28 dan 30 Juni 2023

Mahfud MD telah menjelaskan bahwa diluncurkannya satelit Satria-1 dalam rangka pemerataan pembangunan, terutama penyediaan internet.

“Akses internet yang disediakan oleh SATRIA-1 ini akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat di lokasi layanan publik yang belum memiliki akses atau mengalami kualitas internet yang belum memadai,” ujar Mahfud MD.