Hisyam Bin Alizein alias Umar Patek meminta maaf atas tragedi bom Bali, sambil menangis. Umar Patek juga memohon maaf kepada warga Australia atas kejahatan bom Bali yang dilakukannya.
Patek menyampaikan permintaan maaf di Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (13/12). Ia meminta maaf dengan sambil meangis atas peristiwa bom Bali I pada 2002 silam yang menewaskan 202 orang.
“Saya tidak segan-segan dan tidak bosan-bosan menyampaikan permohonan maaf yang tak terhingga kepada seluruh korban bom Bali serta keluarga korban Bom Bali,” ujar Patek dikutip dari detikJatim.
“Saya memohon maaf dengan penuh ketulusan dari hati saya, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Apa pun negara mereka, apa pun suku bangsa mereka, apa pun agama mereka, saya memohon maaf dengan ketulusan hati,” sambungnya.
Beberapa warga Australia juga turut menjadi korban bom Bali I. Umar Patek pun juga meminta maaf atas hal tersebut.
“Saya juga memohon maaf kepada warga Australia yang juga mengalami dampak yang sangat hebat dari kejahatan bom Bali,” tambahnya.
Umar Patektelah dinyatakan bebas dari Lapas Kelas I Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (7/12). Umar Patek menghirup udara bebas setelah divonis selama 20 tahun penjara karena terbukti terlibat dalam tindak pidana terorisme, di antaranya Bom Bali I 2002 lalu yang menewaskan 202 orang.
Penulis: Rifqi Fadhillah