Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, wakil presiden Boediono beserta para menteri kabinet Indonesia bersatu kedua hari ini mengikuti presidential lecture yang diberikan Professor berkebangsaan korea selatan, Ha Joon Chang dari Universitas Cambridge, Inggris, di istana Negara Jakarta. Professor Chang menyampaikan kuliah “Indonesia Toward An Emerging Economy: Lessons from Korea and Beyond. Dalam pidatonya pembukaan acara, presiden Yudhoyono mengatakan sekarang ini Indonesia sedang membangun cita-cita menjadi Negara emerging economy dalam 15-20 tahun kedepan.
Presiden Yudhoyono juga menyampaikan pada Professor Chang, Indonesia memiliki 3 alasan untuk optimis, yaitu potensi yang belum dikembangkan dengan optimal, keberhasilan bertahan melalui krisis global 2009, dan kelemahan Indonesia dalam bidang kebijakan bisa diatasi. Mengenai kebijakan ekonomi Indonesia dalam bidang ekonomi, menurut Presiden Yudhoyono, Indonesia memilih jalan tengah atau the third way, dimana tidak sepenuhnya mengadopsi yang dibuat Washington consensus atau neoliberalisme. Hal ini karena tidak cocok untuk Indonesia. Indonesia juga kagum dengan keberhasilan Korea Selatan menjadi Negara emerging economy yang patut dicontoh. Dalam kuliah umum ini, secara garis besar professor Ha Joon Chang menjelaskan bagaimana Korea Selatan keluar dari kondisi sebagai Negara berkembang menjadi Negara maju dalam 3 dekade terakhir. Selain itu, bagaimana Indonesia bisa berkembang menjadi Negara dengan industry yang maju, seperti Korea Selatan, Jepang dan Finlandia. Indonesia, menurut Chang, harus mengembangkan produksi , memaksimalkan industry berdasarkan sumberdaya yang dimiliki, dan bukan mengembangkan sumberdaya itu sendiri