Jakarta (05/04/2012) Partai Keadilan Sejahtera atau PKS tidak akan menyampaikan sikap apapun terkait keberadaan koalisi sampai adanya keputusan resmi dari Presiden Yudhoyono selaku ketua koalisi. Pada wartawan di Gedung MPR DPR RI Jakarta, hari ini sekjen PKS, Anis Matta, mengatakan sampai sekarang PKS belum diajak bicara oleh Presiden Yudhoyono terkait kelanjutan PKS di koalisi. PKS menganggap pernyataan-pernyataan yang disampaikan partai-partai koalisi baru-baru ini kalau keberadaan PKS di koalisi sudah berakhir bukan sikap resmi dari Presiden Yudhoyono dan tidak mau mempermasalahkan hal tersebut. Menurut Anis Matta pihaknya menyayangkan sikap partai-partai koalisi yang mempertentangkan penolakan PKS atas opsi pasal 7 ayat 6A Undang-Undang APBN Perubahan 2012 dengan kepentingan politis koalisi. Sejak awal PKS menyadari resiko politik atas penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Tapi bagi PKS, penolakan itu merupakan momentum penegasan jati diri PKS kalau keberpihakan pada rakyat harus diutamakan daripada kepentingan politik.
Menteri PKS Tak Terpengaruh
Sementara itu, Menteri asal PKS tampak tidak terpengaruh dengan isu perombakan kabinet pasca voting APBN-Perubahan di DPR. Sejumlah menteri asal PKS terlihad ikut hadir dalam rapat terbatas yang digelar presiden hari ini. Salah satunya Menteri Sosial, Salim Segaf Al Juhfrie saat dijumpai di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta hari ini mengatakan dirinya masih bekerja seperti biasanya. Dirinya merasa belum ada pembicaraan resuffle dengan presiden atau majelis Syuro PKS. Menurutnya segala keputusan yang terjadi di Setgab semuanya dibawah koordinasi ketua umum partai. I-Listeners, isu resuffle sejumlah menteri asal PKS terus bergulir pasca voting tentang undang-undang APBNP 2012 di rapat paripurna DPR beberapa waktu lalu. Hal ini dikarenakan sikap PKS yang memilih opsi berbeda dengan partai koalisi lainnya. Sikap ini pun mengundang reaksi anggota koalisi lainnya yang mempertanyakan komitmen PKS terhadap kesepakatan parpol koalisi. Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie memastikan kalau keberadaan PKS dikoalisi sudah berakhir. (eko/nuk)