“Sodetan ini secara keseluruhan hanya membutuhkan lahan 2 hektar, yang satu hektar berada di Bidaracina, sisanya di sekitar jalan otista 3. Akhir September lalu sudah di situ sudah selesai,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, T. Iskandar sebagaimana dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Rabu, [12/11].
Oleh karena itu dengan adanya hambatan tersebut, Iskandar mengatakan pemerintah Jakarta Timur belum bisa melakukan inventarisasi dan pemetaan lahan sebelum ditemui kesepakatan dengan warga yang tanahnya termasuk lokasi sodetan.
Ditambahkanya, untuk penanganan banjir DKI Jakarta lainnya, di tahun 2015 akan dilakukan penambahan pintu air Manggarai dari kondisi 300 m3 per detik dari 2 pintu air yang sudah ada, akan ditambahkan kembali 1 pintu menjadi 507 m3 per detik. Ruang tersebut menurutnya akan cukup menjadi pintu besar aliran cepat air hujan menuju ke laut.
“Saat ini sedang dilakukan penanganan untuk pembebasan lahan, kami sudah masuk dalam tahapan kesepakatan harga dengan warga,” ujar Iskandar. « [foto Antara]