Pengadaan Merpati MA-60 Tidak Bermasalah

42
0

Jakarta (09/05/11) Menteri Perhubungan RI Freddy Numberi membantah pengadaan pesawat Merpati jenis MA-60, bermasalah. Di kompleks Kepresidenan RI di Jakarta, hari ini, Freddy mengatakan, semua prosedur pengadaan pesawat sudah ditempuh, termasuk meminta rekomendasi badan kelayakan, yang menentukan layak tidaknya pesawat dioperasikan. Freddy juga membantah, pesawat jenis MA 60 tidak memiliki sertifikasi dari Federal Aviation Administration. Menurutnya, kewajiban memiliki sertifikat hanya berlaku bagi tipe pesawat terbang yang dibuat di Amerika Serikat, sementara MA-60 tidak digunakan sampai ke Amerika Serikat.

Menteri Perhubungan RI Freddy Numberi menambahkan, belum akan menghentikan pengoperasian pesawat jenis MA-60, karena masih menunggu hasil investigasi tim KNKT tentang penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Merpati di perairan Kaimana – Papua Barat, sabtu lalu. Freddy menjelaskan, saat ini ada sekitar 13 buah pesawat jenis MA 60 yang kebanyakan beroperasi di kawasan Indonesia Timur. Sementara itu, Kementerian BUMN masih menunggu hasil investigasi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT, sebelum memberikan sanksi pada jajaran Direksi Maskapai Merpati Nusantara, pasca kecelakaan ini. Di kompleks Istana Kepresidenan RI di Jakarta, hari ini, Menteri BUMN Mustafa Abubakar memastikan, siap menindaklanjuti temuan KNKT sesuai prosedur yang berlaku. Mustafa menjelaskan, untuk mencegah terulangnya kembali kecelakaan, pihaknya sudah meminta maskapai Merpati Nusantara segera memperbaiki segala hal yang menyangkut keselamatan penerbangan. Mustafa pun enggan menanggapi wacana larangan penerbangan pesawat jenis MA-60, dengan alsan hal itu menjadi otoritas dari Kkementerian Perhubungan sebagai regulator. I-Listeners, pengadaan pesawat buatan Cina MA-60 menuai kontroversi, karena Jusuf Kalla yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Presiden menyatakan penolakannya. Pesawat jenis ini belum memiliki sertifikat Federal Aviation Administration, dan belum memiliki rekam jejak yang jelas di industri penerbangan.(bas/eko)

LEAVE A REPLY