Jakarta (02/06/10) PBNU juga memberikan penyataan tentang konflik Israel-Palestina. PBNU menilai konflik ini bukanlah konflik agama, melainkan konflik politik. Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj usai menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, konflik ini bisa selesai kalau Israel mengakui kemerdekaan Palestina. Upaya perdamaian sebenarnya sudah muncul setelah adanya pidato Presiden Obama di Mesir. Tapi, kondisi kembali memanas dengan adanya tragedi kapal Mavi Marmara. PBNU sendiri siap membantu pemerintah untuk mengupayakan kontak atau hubungan dengan timur tengah, terutama dalam pemulangan WNI yang masih ada disana.
Sementara itu, aksi menentang serangan Israel terus terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Di Jakarta, sejumlah massa dari ormas pemuda aqsa mendatangi kedutaan Amerika Serikat di Jakarta. Mereka menuntut dunia internasional membawa Israel ke Mahkamah Internasional. Tindakan Israel sudah kelewat batas, karena mengerahkan militernya untuk menyerang relawan tak bersenjata. Pemerintah Indonesia harus bertindak lebih tegas dan tidak berhenti pada usaha penyelesaian politik yang diplomatis dengan hanya melakukan pengecaman.(bas/ajg/ary)