Mendagri Instruksikan Kepala Daerah Kawal Kompensasi BBM

Jakarta (27/03/2012) Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi menginstruksikan semua Kepala Daerah, untuk mengawal pemberian pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat atau BLSM di daerah. Ditemui usai rapat kerja nasional tentang program nasional pemberdayaan masyarakat pedesaan di Jakarta, hari ini, Gamawan mengatakan, dirinya menerima informasi adanya beberapa Kepala Daerah yang menolak kenaikan BBM, dan pembagian BLSM yang merupakan kebijakan dari pemerintah pusat. Menurutnya, aturan ini bukan hanya soal kaya atau tidaknya daerah tersebut, sehingga tidak memerlukan bantuan dari pusat untuk masyarakatnya, karena sudah seharusnya pemerintah daerah mendukung kebijakan pemerintah pusat.

Mendagri, Gamawan fauzi memastikan, dirinya sudah memberikan peringatan pada beberapa kepala daerah yang dikabarkan tidak setuju dengan keputusan pusat ini. Ia pun mengingatkan, akan mengevaluasi kepala daerah yang tidak memperhatikan aturan ini.
 

Wapres minta Program PNPM tepat sasaran
 
Jakarta (27/03/2012)  Wakil Presiden Boediono meminta pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri tidak disalahgunakan. Pemerintah mengharapkan program pengentasan kemiskinan ini  bisa dilanjutkan meski Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir pada 2014 mendatang. Dalam sambutannya di acara Rapat Kerja Nasional PNPM Mandiri di Jakarta hari ini, Wapres Boediono mengatakan parsitipasi aktif masyarakat dan sistem transparan dan akuntabel menjadi dua kunci utama dari kesuksesan PNPM Mandiri. Boediono juga menyampaikan bahwa dia dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga sepakat  bahwa program untuk mengatasi kemiskinan ini dinilai berhasil karena memiliki desain sangat unik, dengan menyatukan hasil akhir dan upaya selama prosesnya yang berjalan baik.

Wapres Boediono mengklaim PNPM Mandiri bisa menumbuhkan kepercayaan diri di masyarakat daerah untuk berani mengambil peran, menyampaikan pendapat, dan berani mengatasi persoalan. Boediono menambahkan PNPM mandiri ini bisa menggerakan ekonomi rumah tangga dari kelompok-kelompok masyarakat, karena multi aspek sehingga satu hal dilakukan  maka manfaatnya bisa berlipat-lipat. Boediono sendiri merasa bangga karena Indonesia saat ini bisa menjadi tempat untuk dunia belajar untuk melaksanakan program pemberdayaan masyarakat. (eko/din)