Masuki Musim Kemarau, 15 Wilayah Indonesia Ini Terdampak El Nino

25
0
Masuki Musim Kemarau, 15 Wilayah Indonesia Ini Terdampak El Nino

Berbagai wilayah Indonesia akan terdampak El Nino dengan penurunan curah hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan 63 persen wilayah Indonesia atau 439 Zona Musim (ZOM) sudah masuk musim kemarau serta terdampak El Nino.

“BMKG membuat zona musim atau ZOM, kita membagi ZOM di Indonesia menjadi 699. Saat ini sudah 63 persen dari 699 itu yang sudah memasuki periode kemarau,” ujar Fachri Radjab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, dalam sebuah diskusi daring, Senin (31/8).

“Artinya, yang sudah terdampak langsung dari El Nino itu sudah sekitar 63 persen wilayah zona musim tadi,” tambahnya.

Masuki Musim Kemarau, 15 Wilayah Indonesia Ini Terdampak El Nino

El Nino merupakan fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik. BMKG memprediksi ada beberapa wilayah di Indonesia yang akan mengalami penurunan curah hujan serta berdampak El Nino.

“Di Indonesia dampak yang paling terasa adalah berkurangnya curah hujan. Ketika kita di musim kemarau ditambah El Nino, jadi semakin kering wilayah kita,” ujar Fachri.

Berikut ini daftar wilayahnya:

  • Sumatra Barat
  • Sumatra Selatan
  • Riau
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Seluruh Jawa
  • Bali
  • NTB
  • NTT
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Utara
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara

“Itu yang berpotensi terjadinya musim kering yang ekstrem,” tutur Fachri.

Baca Juga: Mulai 3 Agustus Penumpang Kereta yang Kebablasan Stasiun Akan Didenda

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati telah mengungkap puncak El Nino akan terjadi mulai Agustus hingga September.

“Tadi kami bersama Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, Bapak Menko dan beberapa menteri membahas tentang antisipasi dan kesiapan dalam menghadapi ancaman El Nino yang diprediksi puncaknya akan terjadi di bulan Agustus-September,” kata dia, usai mengikuti rapat di Istana Kepresidenan membahas kesiapan menghadapi ancaman El Nino, tengah Juli.