Hal ini terkait adanya penganiayaan yang dilakukan oleh senior taruna STIP kepada juniornya Dimas Dikita Handoko (19) hingga meninggal dunia.
Edy menjelaskan, agar ke depan hal ini tidak terulang kembali, pihaknya akan melakukan pembinaan yang lebih ketat, terutama dalam masalah mental agar taruna bisa benar-benar menghayati bagaimana menjadi seorang manusia berguna bagi masyarakat.
“Kami akan evaluasi kurikulum. Dan yang akan dievaluasi itu bukan kurikulum STIP saja, tapi kurikulum keseluruhan. Kurikulum yang ada di BPSDM itu akan dievaluasi,” kata Edy.
Edy pun menghimbau kepada masyarakat untuk ikut membantu mengawasi perilaku taruna ketika berada diluar kampus. Pihak STIP mengaku, pengawasan tidak dilakukan kepada para taruna ketika taruna tersebut sedang berada diluar kampus. (eko/git)