Duka mendalam menghinggapi keluarga 45 korban jatuhnya pesawat Sukhoi Jet 100 yang mendatangi posko crisis center di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta. Salah satunya kelurga kapten Herman Sulaji seorang penumpang Sukhoi yang ikut uji coba terbang bersama 44 orang penumpang lainnya. Dewi, anak kapten Herman saat ditemui di Posko Krisis Center di Bandara Halim PK mengatakan informasi adanya pesawat Sukhoi jatuh pertama kali diterima ibunya dari tetangganya.
Karena tahu sang ayah ikut penerbangan Sukhoi ia pun bersama ibunya mengecek langsung ke kantor Air Maleo tempat dimana ayahnya bekerja sebagai Manajer Operasional Air Maleo. Di Kantor Air Maleo ternyata diketahui Kapten Herman ikut dalam penerbangan pesawat Sukhoi. Kini, Dewi dan ibunya hanya bisa menunggu kepastian nasib ayahnya.
Jenasah Akan di Indetifikasi di RS Sukanto
Sementara itu, Polri memastikan akan melakukan identifikasi terhadap Jenasah penumpang Sukhoi Jet 100 di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati Jakarta untuk kemudian diserahkan pada keluarga masing-masing korban. Identifikasi lanjutan diperlukan untuk mengantisipasi jika jenasah korban Sukhoi ditemukan dalam kondisi yang tidak utuh. Di Mabes Polri Jakarta hari ini, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol, Saud Usman Nasution mengatakan Mabes Polri memerlukan data Ante Mortem dari keluarga korban pesawat Sukhoi SuperJet 100 untuk mengidentifikasi Jenazah.
Antem Mortem sendiri adalah sampel DNA yang diambil dari keluarga kandung, yaitu orang tua. Untuk pengambilan data antem mortem Polisi menyediakan posko yang terletak di Terminal Kedatangan Bandara Halim Perdana Kusuma yang dipimpin langsung tim Disaster Victim Identifikation Mabes Polri. Data Antem Mortem yang dibutuhkan Polisi diantaranya kartu sidik jari yang biasa diperoleh saat mengurus Surat Izin Mengemudi selain itu bisa juga diperoleh dari dokter gigi jika korban melakukan pemeriksaan gigi. Untuk itu, Saud meminta kerjasama dengan pihak keluarga untuk mempercepat proses identifikasi korban.
I-Listeners, hingga informasi ini diturunkan proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan basarnas, TNI Polri dan Mapala masih terus dilakukan. Puluhan Ambulans juga sudah disiapkan untuk mengangkut jenasah penumpang pesawat. Namun kondisi medan yang berat dan cuaca yang berkabut menyulitkan proses evakuasi.
Berdasarkan data jumlah penumpang atau manifest terbaru yang dikeluarkan konsultan Sukhoi Indonesia, PT Trimarga Rekatama sampai siang tadi dipastikan kalau penumpang pesawat Sukhoi Jet 100 yang jatuh di lereng Kawah Ratu, Gunung Salak Bogor berjumlah 45 orang. Jumlah ini memang berbeda dari data yang dirilis kemarin, dimana berjumlah 50 orang penumpang termasuk kru pesawat. Setelah dilakukan konfirmasi ulang, ternyata 5 orang penumpang tidak ikut dalam penerbangan kedua Sukhoi dari Halim Perdana Kusuma. (eko/pum)